INDRAGIRI HILIR, TEMBILAHAN - Perayaan menyambut tahun baru Islam, Grebeg Suro, yang rutin tiap tahunnya diselenggarakan Persatuan Masyarakat Jawa Indragiri (Permaji) di Kecamatan Kempas Jaya, Indragiri Hilir (Inhil), sesungguhnya telah menjadi rangkaian Ivent Wisata Religi Gema Muharram yang merupakan salah satu andalan di kalender wisata tahunan Kabupaten Inhil.

Untuk itulah, tegas Bupati Inhil H M Wardan, Pemkab Inhil akan selalu mendukung kegiatan tersebut. Apalagi, katanya, hal ini merupakan salah satu tradisi budaya yang patut dilestarikan.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Inhil
"Alhamdulillah ini tahun keempat saya hadir, saya lihat tiap tahun ada peningkatan. Untuk itulah saya sampaikan penghargaan dan terimakasih. Ini merupakan salah satu budaya yang luar biasa dan patut dilestarikan," katanya saat memberi sambutan pada helat tersebut, Sabtu (29/10/2016).

Kebersamaan dalam perayaan yang ditampakkan oleh masyarakat yang bahu-membahu untuk kesuksesan acara tersebut, sebut Wardan, sejatinya diharapkan dapat dilakukan di segala lini.

"Dengan kebersamaan inilah kita dapat membangun negeri Indragiri Hilir yang kita cintai ini. Seperti saya dengan program yang telah dirancang tentu tak akan berhasil jika tak didukung semua pihak," imbuhnya.

Acara Grebeg Suro dari tahun ke tahun, seperti yang diakui Wardan, memang tampak semakin meriah. Untuk penyelenggaraan tahun ini, sedikitnya ada dari 9 kabupaten se-Riau yang datang. Seperti Kampar, Inhu, Pekanbaru, Rohul, Rohil, Kuansing, Meranti, Pelalawan dan Pelawan.

Bahkan, seperti yang diungkapkan Ketua Permaji Sudinoto, masyarakat Jawa dari provinsi tetangga, Jambi, juga turut meramaikan acara.

"Alhamdulillah semua undangan kita yang tersebar ke berbagai daerah itu dapat hadir disini. Bersama-sama kita melestarikan budaya yang dibawa oleh Wali Songo dulu dan harapan kita Kempas Jaya menjadi pusat penyelenggaraan Grebeg Suro se-Riau," harap Sudinoto.

Bupati sendiri, selain didampingi sang istri Zulaikha juga didampingi beberapa pejabat di SKPD-nya serta Forkopimda Inhil seperti Dandim 0314 J Hadiyanto, serta beberapa anggota DPRD Inhil termasuk beberapa camat.

Teristimewa dalam Perayaan Grebeg Suro 1438 ini, Bupati Wardan tampil dengan baju khas adat Jawa yang memang dijahitkan langsung oleh istrinya yang juga merupakan Ketua Dewan Pengarah Permaji, Hj. Zulaikha.

"Ini memang khusus dijahitkan oleh istri saya untuk menghadiri acara ini. Dan ini sebagai bentuk penghargaan saya kepada masyarakat Jawa yang selalu mengundang kami sehingga kita dapat terus bersama-sama 4 tahun terakhir dalam acara ini," kata Wardan.

"Semoga kebersamaan ini dapat terus kita jalani karena apalah artinya saya sebagai bupati tanpa didukung oleh semua pihak. Tentulah program pembangunan untuk kesejahteraan yang telah kita rancang akan terkendala pula," pungkasnya.

Sementara itu, Camat Kempas R Arliansyah juga mengharapkan hal yang sama. Dikatakannya, dengan Grebeg Suro yang telah menjadi ciri khas di kecamatan yang dipimpinnya itu, tentulah menjadi suatu nilai bagi Inhil.

"Inilah wujud kebersamaan kita. Dan ini telah menjadi ciri khas kita. Semoga dengan dukungan seluruh pihak, acara ini dapat terus kita lestarikan," katanya.(hum10)

Perayaan menyambut tahun baru Islam, Grebeg Suro, yang rutin tiap tahunnya diselenggarakan Persatuan Masyarakat Jawa Indragiri (Permaji) di Kecamatan Kempas Jaya, Indragiri Hilir (Inhil), sesungguhnya telah menjadi rangkaian Ivent Wisata Religi Gema Muharram yang merupakan salah satu andalan di kalender wisata tahunan Kabupaten Inhil. Untuk itulah, tegas Bupati Inhil H M Wardan, Pemkab Inhil akan selalu mendukung kegiatan tersebut. Apalagi, katanya, hal ini merupakan salah satu tradisi budaya yang patut dilestarikan. "Alhamdulillah ini tahun keempat saya hadir, saya lihat tiap tahun ada peningkatan. Untuk itulah saya sampaikan penghargaan dan terimakasih. Ini merupakan salah satu budaya yang luar biasa dan patut dilestarikan," katanya saat memberi sambutan pada helat tersebut, Sabtu (29/10/2016).

Post a Comment

Powered by Blogger.