ROKAN HULU, RAMBAH - Sejumlah Petani merugi dikarenakan bibit kedelai unggul bantuan P‎emerintah yang diberikan secara cuma-cuma banyak yang tak tumbuh. Sementara harapan besar para petani ketika pelihat tanaman yang ditanamnya tumbuh subur bahkan menghasilkan lebih dari yang diperkirakan. Tetapi, hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang diinginkan para petani. Bahkan, para petani mengaku sangat  merugi karena pemerintah berbohong kepada pada para petani.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Rohul
Seperti yang dialami oleh Ratisan. (40) petani Desa Minaming, dirinya merasa merugi akibat bibit kedelai Unggul bantuan dari pemerintah tidak dapat tumbuh dengan baik dan sempurna.

"Katanya sih bibit unggul, tapi ko kaya gini, kami lihat banyak bibit kedelai yang gak tumbuh. Kalau kaya ginikan dah jelas para petani yang susah. Tolon lah pemerintah, kalau memang bibit unggul pasti akan cepat pertumbuhanya tidak sepertiini," kesal Ratinas Minggu (17/4) saat ditemui di kebunnya Desa Menaming, Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).

Ia menambahakan, akibat bibit kedelai yang diberikan pemerintah banyak yang tidak tumbuh, tentunya membuat para petani merasa merugi, baik dari pembiayaan, tenaga, perawatan dan waktu .
Hingga yang di dapat hanya rasa kecewa",ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskanya, lahan yang ditanami Kedelai miliknya menggunakan Bibit unggul bantuan dari pemerintah kurang lebih 2 hektar. Namun 1 hektar lebih tanaman kedelai yang dirinya tanam tak tumbuh.

Saat ditanya proses penanaman nya seperti apa, dirinya menjawab, proses tanam sudah sesuai dengan yang diarahkan oleh pemerintah yang di dampingin oleh Anggota BanBinsa dan petugas penyuluh lapangan dari dinas pertanian.

Anehnya bibit kedelai lokal bukan bibit unggul yang ia tanam ‎lebih dulu tiga hari dari bibit unggul, bisa tumbuh subur dan sangat memuaskan. Sedangkan bibit unggul yang di berikan pemerintah tumbuh  tidak maksimal.

Padahal, tanah yang dimilikinya juga bisa dikatakan subur. Pasalnya, lahan miliknya merupakan bekas kubangan kerbau. Hal tersebut terbukti, sayuran dan kedalai lokal bisa tumbuh subur tanpa diberikan pupuk.ujarnya.

Walaupun begitu, dirinya berharap kepada pemerintah kalau untuk memberikan bibit bantuan kepada petani harus kwalitas yang memang benar-benar baik atau bagus. Agar bisa mensejahterakan masyarakat khususnya para petani,jangan jadikan kami kelinci percobaan oleh pemerintah dalam menpretekkan barang yang baru kalau seperti ini sudah jelas kami petani yang dirugikan.ujarnya dengan nada kesal.(dow/kim)


Sejumlah Petani merugi dikarenakan bibit kedelai unggul bantuan P‎emerintah yang diberikan secara cuma-cuma banyak yang tak tumbuh. Sementara harapan besar para petani ketika pelihat tanaman yang ditanamnya tumbuh subur bahkan menghasilkan lebih dari yang diperkirakan. Tetapi, hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang diinginkan para petani. Bahkan, para petani mengaku sangat merugi karena pemerintah berbohong kepada pada para petani. Seperti yang dialami oleh Ratisan. (40) petani Desa Minaming, dirinya merasa merugi akibat bibit kedelai Unggul bantuan dari pemerintah tidak dapat tumbuh dengan baik dan sempurna.

Post a Comment

Powered by Blogger.