BERITA RIAU, PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus berupaya melakukan terobosan dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pendidikan berbasis masyarakat madani. Diharapkan dapat membentuk pembangunan karakter akhlak bagi anak didik sekolah di Kota Bertuah, Pekanbaru.
Tak tanggung- tangung, di bawah kepemimpinan Walikota Pekanbaru, Dr H Firdaus ST MT dan Wakil Walikota Ayat Cahyadi Ssi, keinginan tersebut diwujudkan dengan melaksanakan pembangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Madani. Setara dengan pondok pesantren yang didirikan di Jalan Kasah, Marpoyan Damai, hal itu juga sekaligus sebagai langkah untuk menjawab minimnya Sumber Daya Alam yang dimiliki di Kota Pekanbaru.
"SMP Madani merupakan sekolah yang setara dengan pesantren, kurikulum yang dipakai direncanakan menggunakan kurikulum terpadu, artinya akan ditambah dengan muatan-muatan ilmu agama yang lebih padat. Hanya saja kami tidak menyebut pesantren, tapi lebih mengacu kepada SMP Madani, karena kurikulum SMP tetap digunakan penuh," kata walikota.
Pembangunan sarana dan prasarana sekolah dimaksudkan juga untuk meningkatkan daya tampung untuk memberi peluang semakin besar bagi anak usia sekolah. Lebih khusus, sekolah yang berdiri di atas tanah 2 hektar itu, juga untuk para hafiz, agar dapat membangun generasi muda berkhlak baik, mantap iman, baik ibadah, dan cerdas, dalam ilmu pengetahuan, serta teknologi.
Begitu jeniusnya pemikiran yang dicetuskan walikota Firdaus, tak heran bila mendapat apresiasi dari kalangan legislator DPRD Kota Pekanbaru. Salah satunya disampaikan Masni Ernawati, yang berharap agar SMP Madani tidak memilih atau membedakan siswa yang miskin dan menyandang disabilitas agar bisa bersekolah.
Dibangunnya SMP Madani melalui dana APBD Kota Pekanbaru secara multiyears, kata Masni, diharapkan juga bisa menjawab kebutuhan masyarakat yang berekonomi lemah agar terbantu dalam menyekolahkan anak-anaknya.
"Karena berapa banyak anak yang memiliki kemampuan, namun harus putus sekolah karena tidak ada biaya. Demikian pula terhadap anak yang cacat, harus disamakan, jangan dibeda-bedakan," katanya.
Tidak hanya itu, Masni juga beharap agar sekolah itu nantinya memiliki guru yang andal dengan tidak menyampingkan guru yang ada di Kota Pekanbaru. Inti dari sekolah pemerintah itu, bagaimana agar bermanfaat bagi masyarakat dan bisa bersaing dengan sekolah lain. Berdasarkan agenda yang sudah ditetapkan Badan Musyawarah (Banmus), paripurna Ranperda SMP Madani akan digelar pada tanggal 21 Maret mendatang.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal memastikan pekerjaan pembangunan SMP Madani dan SMK Teknologi sesuai progres dan target awal, sejauh ini untuk progres sudah mencapai 80 persen. Menurut dia, untuk mewujudkan hal itu tentu harus dengan rencana dan persiapan serius terutama dalam hal meningkatkan SDM guru, melalui pelatihan-pelatihan, sarana dan prasarana yang baik, fasilitas dan kualitas pendidikan.
"Untuk progres berdasarkan informasi yang kami terima sudah 80 persen, untuk penerimaan siswa baru kemungkinan untuk sementara akan ditumpangkan dahulu, karena masih ada yang harus diselesaikan," kata Abdul Jamal.(pku03)
Post a Comment