KUANSING, SINGINGI - Dedi Silaban (30) terpaksa dilarikan ke RSUD Telukkuantan setelah mengalami Pembacokan oleh bapak pacarnya sendiri yakni Hardin Sijintak (55). Pasalnya karena korban tidak mau bertanggungjawab atas kehamilan anaknya. 

Hal ini dibenarkan Kasubag Humas Polres Kuansing, AKP Lumban G Toruan kepada wartawan di Telukkuantan, Rabu (4/7/2018) siang. Dijelaskan Lumban, pembacokan ini terjadi, Selasa (3/7/2018) malam sekira pukul 22.00 WIB di Desa Sungai Keranji, Kecamatan Singingi, Kuansing. 


Peristiwa ini kata Lumban, berawal dari adu mulut antara HS dan DS. Karena DS yang merupakan korban tidak mau bertanggungjawab atas kehamilan anaknya HS ini. 

"HS membacok DS sebanyak dua kali dibagian kepala dan leher. Dari pembacokan itu korban mengalami pendaharahan, sehingga terpaksa dilarikan ke RSUD Telukkuantan oleh keluarga," terang Lumban. 

Dari keterangan Saksi, Sangkut (60) dan Sugeng (45) Lumban menyebutkan, bahwa pembacokan dilakukan pelaku diduga korban tidak mau bertanggungjawab atas kehamilannya.  Usai membacok korban kata Lumban, HS lansung meninggalkan korban dengan tubuh terluka dan bersimbah darah. 

Lebih lanjut Lumban mengatakan, bahwa saat ini korban telah menjalani perawatan medis di RSUD Telukkuantan. "Sejumlah luka korban telah diperban oleh tim medis," jelasnya. 

"Atas kejadian ini tindakan yang kita lakukan, mendatangi TKP, melakukan pengamanan TKP, memasang police line, memfoto TKP, mengumpukan bukti dan saksi serta melakukan pencarian terhadap tersangka," tukas Lumban.(dow)

KUANSING, TELUK KUANTAN - Dedi Silaban (30) terpaksa dilarikan ke RSUD Telukkuantan setelah mengalami Pembacokan oleh bapak pacarnya sendiri yakni Hardin Sijintak (55). Pasalnya karena korban tidak mau bertanggungjawab atas kehamilan anaknya. Hal ini dibenarkan Kasubag Humas Polres Kuansing, AKP Lumban G Toruan kepada wartawan di Telukkuantan, Rabu (4/7/2018) siang. Dijelaskan Lumban, pembacokan ini terjadi, Selasa (3/7/2018) malam sekira pukul 22.00 WIB di Desa Sungai Keranji, Kecamatan Singingi, Kuansing.

Post a Comment

Powered by Blogger.