BERITA RIAU, KAMPAR - Kerusakan jalan di dua kecamatan, XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu semakin parah. Ini disebabkan oleh truk pengangkut hasil Tambang Golongan C yang hilir mudik tiap hari di daerah tersebut.
Warga pun diresahkan oleh kerusakan jalan. Sementara tindakan pemerintah belum ada sama sekali. Syawal, salah seorang warga Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu, mengungkapkan, tonase truk yang melintasi jalan di atas ambang batas menjadi penyebab utama kerusakan jalan.
"Ada puluhan truk yang tiap hari lewat dari sini. Jalan jadi makin rusak. Kemana pemerintah?" kesal Syawal, Kamis (17/3/2016). Berbagai upaya telah dilakukan masyarakat. Misalnya, melapor ke Kepolisian Sektor XIII Koto Kampar dan Pemerintah setempat.
Namun hingga kini, aktivitas Galian C masih terus berlangsung. Bahkan, truk-truk tersebut dengan mulusnya melintas di depan Markas Polsek XIII Koto Kampar dan Kantor Camat.
Syawal menyebutkan, ada empat lokasi Galian C di dua kecamatan itu. Tersebar di XIII Koto Kampar dua titik. Yakni, di Desa Koto Tuo dan Desa Muara Takus. Sedangkan di Desa Gunung Malelo Kecamatan Koto Kampar Hulu ada dua lokasi pengerukan material Pasir dan Kerikil.
"Sekarang mau buka satu lagi di Desa Tanjung (Koto Kampar Hulu). Kalau nanti buka itu, makin parahlah jalan ini," kata Syawal. Belum lama ini, kata dia, supir Superband berunjuk rasa dengan memblokade jalan Provinsi yang menghubungkan Kampar dengan Rokan Hulu tersebut.
Supir angkutan umum itu merasa dirugikan oleh jalan rusak. Pasalnya, mobil mereka sering mengalami kerusakan. Namun aksi unjuk rasa itu, kata Syawal, sama sekali tidak dihiraukan oleh pengusaha Galian C.
Syawal meminta Pemerintah segera menertibkan Galian C. Ia menyangsikan kelengkapan izin yang dikantongi oleh Pengusaha Galian C. "Contoh sederhananya saja, jelas tonase truk melewati batas daya tahan jalan," katanya.(dow/tri)
source : www.beritakampar.com
Post a Comment