KUANSING, TELUK KUANTAN - Ban mobil operasional milik Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Kuansing, Riau dikempesi oleh orang tak dikenal (OTK) saat kembali turun ke kawasan Hutan Lindung Bukit Betabuh melakukan peninjauan, Kamis, 5 Agustus 2021.

Tim gabungan yang terdiri dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Polisi Kehutanan, Polri dan TNI serta dari LAMR Kuansing kembali turun melihat sejauh mana terjadi kerusakan dalam kawasan hutan lindung Bukit Betabuh Kuansing.

Sebelumnya tim gabungan menemukan ratusan tual kayu diduga hasil pembalakan liar dari kawasan hutan lindung Bukit Betabuh. Kayu-kayu tersebut ditemukan sudah berada di kawasan Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat.

"Iya, keempat ban mobil operasional milik LAMR Kuansing dikempesi OTK. Kebetulan pas turun satu mobil kita tinggal di dekat perkampungan dan tahu-tahu saat keluar dari hutan keempat ban mobil sudah bocor," kata Kepala KPH Kabupaten Kuansing, Abriman kepada awak media melalui sambungan teleponnya, Kamis, 5 Agustus 2021 malam.

Diduga ban mobil operasional milik LAMR Kuansing ini ditusuk menggunakan pisau. "Sepertinya ditusuk menggunakan pisau, keempat ban mobil kempes sudah tidak ada angin," terang Abriman.

Menurut Abriman, kemungkinan ada pihak yang merasa terganggu kita turun melakukan peninjauan ke kawasan hutan Lindung Bukit Betabuh yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sijunjung, Sumbar.

"Saat turun tadi (Kamis, red) banyak bekas tumbangan kayu dalam kawasan hutan lindung Bukit Betabuh. Kuat dugaan ratusan tual kayu yang ditemukan itu berasal dari dalam kawasan hutan lindung," katanya

Ada belasan mobil yang ikut turun dan tim baru keluar dari dalam kawasan hutan lindung Bukit Betabuh saat hari sudah mulai gelap. "Sudah hampir malam tadi keluar," katanya.

Dari hasil peninjauaan lapangan tim gabungan banyak menemukan sawmill berada di wilayah Kabupaten Sijunjung, Sumbar. Diduga sawmill-sawmill tersebut yang mengelola kayu diduga berasal.(dow)

Post a Comment

Powered by Blogger.