ROKAN HILIR, BAGAN SINEMBAH - Bupati Rokan Hilir, H Suyatno melakukan dodos perdana sawit peremajaan sawit rakyat (PSR) program pemerintah pusat, yang dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Selain meninjau, Bupati juga tak segan-segan memegang dodos (alat pemanen buah sawit) untuk melakukan pemangkasan terhadap bunga calon buah sawit (Kastrasi) pada pohon sawit yang ditanam Jokowi.
“Hari ini saya bersama dengan Kepala Dinas dan Apkasindo serta Upika Bagan Sinembah kembali meninjau langsung sawit hasil dari program PSR yang ditanam langsung oleh bapak Presiden Jokowi beberapa waktu lalu,” kata Suyatno, Selasa 22 Oktober 2019.
Menurut keterangan yang diterima dari Ketua Apkasindo, Tommy bahwa yang dilakukan adalah Kastrasi yang bertujuan membuang bunga yang menjadi buah pasir dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan batang dan daun. “Umurnya baru lebih kurang satu tahun lima bulan, alhamdulilah udah bisa dodos. Ini bibit nya sangat unggul dan bagus sekali,” terangnya.
Selain itu kata Bupati, tanaman sawit tersebut juga sudah dipantau langsung oleh pihak kementerian. “Semoga kedepannya perkembangan sawit di Rohil khususnya di Bagan Sinembah ini dapat semakin bagus dan mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat,” harap Suyatno.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Rohil, drh Isa Ahmadi kepada wartawan menyebutkan, kastrasi tersebut dilakukan untuk menekan pertumbuhan generatif dan merangsang pertumbuhan vegetatif.
“Selain itu kastrasi sangat berguna bagi tanaman yaitu memutus siklus hama tandan, seragamnya berat tandan, mempercepat pertumbuhan batang atau pokok KS. Saat panen dilakukan, tandan buah segar yang dihasilkan telah mencapai berat standar PKS. Mengurangi kelembaban pada tanaman yang dapat memicu tumbuhnya jamur parasit,” kata Isa.
Kastrasi ini dilakukan saat pohon kelapa sawit mulai menghasil bunga/buah pada umur 18 bulan. “Kastrasi dilakukan sebanyak 3 rotasi dengan interval 2 bulan. Maka kastrasi dilakukan pada umur tanaman 18, 20 dan 22 bulan,” pungkasnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi meresmikan program peremajaan sawit rakyat seluas 25.423 hektare di Provinsi Riau. Acara ini berlangsung di Rohil. Khusus di Kabupaten Rohil, lahan sawit yang diremajakan seluas 15.000 hektare yang melibatkan kurang lebih 5 ribu petani swadaya setempat.“Untuk meremajakan seperti ini, tahun ini target kita di seluruh Tanah Air itu ada 185 ribu hektare. Di Provinsi Riau sendiri akan dikerjakan 25 ribu hektare,” ujar Presiden dalam sambutannya.
Sebanyak delapan kabupaten di Provinsi Riau menjadi sasaran program peremajaan ini. Kedelapan kabupaten tersebut ialah Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Siak, Pelalawan, Kuantan Sengingi, Indragiri Hulu, dan Bengkalis. Peremajaan Sawit Rakyat ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para petani kelapa sawit.
Sebagaimana diketahui, sebagian besar kebun kelapa sawit rakyat di Indonesia sudah berusia tua dan sudah seharusnya diremajakan. “Kalau kita bandingkan ini yang di perusahaan swasta dengan yang dimiliki rakyat itu hasil produksinya berbeda jauh dua kali lipat. Inilah mengapa pemerintah sekarang melakukan yang namanya peremajaan,” sebut Presiden.
Untuk setiap hektare lahan sawit, pemerintah akan memberikan bantuan dana melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebesar Rp25 juta yang disalurkan melalui perbankan yang ditunjuk. Dana tersebut dapat digunakan oleh para petani sawit sebagai modal awal untuk melakukan penebangan tanaman kelapa sawit tua, penyiapan bibit, dan penanamannya.
Selain itu, pemerintah juga mempercepat penerbitan sertifikat hak atas tanah yang digunakan para petani sebagai lahan-lahan kelapa sawit mereka. Sebab selama ini, para petani kesulitan dan belum memiliki sertifikat pengakuan atas tanah mereka. Inilah yang ingin diselesaikan oleh pemerintah.
“Kalau sudah memiliki sertifikat, ini adalah tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki. Sudah, tidak akan ramai-ramai nanti menjadi sengketa dengan tetangganya dan perusahaan swasta,” ujarnya.
Dalam kunjungan kerja kali ini, Presiden Joko Widodo menyerahkan 100 sertifikat hak atas tanah kepada para petani sawit di Rokan Hilir. Tahun ini, Presiden menyebut bahwa pemerintah mengalokasikan sebanyak 15 ribu sertifikat untuk para pemilik lahan yang belum bersertifikat khusus di Rokan Hilir.
Dengan diselesaikannya sejumlah persoalan yang dihadapi para petani sawit terkait lahannya itu, diharapkan para petani betul-betul fokus berupaya untuk meningkatkan produktivitas mereka. Dengan demikian, kesejahteraan para petani sawit dapat meningkat.
“Jadi saya harapkan program ini betul-betul segera dimulai, segera diselesaikan. Jangan lupa Pak Menteri, Pak Gubernur, Pak Bupati, ini saya cek nanti, jalan atau tidak,” imbuh Presiden mewanti-wanti jajarannya.
Program Peremajaan Sawit Rakyat ini perdana diluncurkan oleh Presiden di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, pada 13 Oktober 2017 lalu. Saat itu, pelaksanaan peremajaan lahan sawit milik rakyat mencakup lahan seluas 4.400 hektare. Sebulan setelahnya, tepatnya tanggal 27 November 2017, peremajaan juga dilakukan di Serdang Bedagai, Langkat, dan sejumlah kabupaten lain di Sumatra Utara, yang mencakup lahan sawit rakyat seluas 9.109,29 hektare.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Plt. Gubenur Riau Wan Thamrin Hasyim.
H. Suyatno selaku Bupati Rokan Hilir juga menerima kunjungan kerja Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (purn) Moeldoko, S.IP Gubernur Riau H. Syamsuar beserta rombongan.
Kunjungan kerja tersebut dalam rangka acara peremajaan sawit rakyat (PSR), Penyerahan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Serta penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat melalui program Pendaftran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Tahun 2019. Kegiatan ini dilaksanakan di Bagan Batu kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir.
Rokan Hilir merupakan Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Bengkalis, yang memiliki luas 8.881,59 Km, dengan jumlah penduduk mencapai 477.919 Jiwa, yang terkosentrasi pada dua kawasan, yaitu di Kawasan pesisir pantai timur Sumatera bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani dan kawasan jalan Trans Sumatera bermata pencaharian sebagai petani (Petani Palawija, Sawit dan Karet Rakyat). Riau sebagai salah satu Provinsi yang memiliki komoditas perkebunan yang cukup potensial, terutama Kelapa Sawit dan Karet Rakyat.
Dari 2.424.525 Ha kebun kelapa sawit yang ada di Provinsi Riau, 11,62 % atau 281.793 Ha berada di Kabupaten Rokan Hilir. Dari luas keseluruhan tanaman sawit rakyat yang mencapai 168.544 Ha, terdapat kurang lebih 10.500 Ha yang merupakan Ex Perkebunan Inti Rakyat (PIR) yang umur tanamnya diatas 25 tahun dan perlu dilakukan peremajaan (replanting).
Dengan adanya program PSR yang dilaksanakan KUD Subur Makmur berlokasi di Kepenghuluan Suka Maju dan Kepenghuluan Pelita, yang Penanaman Perdana seluas 266 Ha (105 KK) telah di launching oleh Bapak Presiden Jokowi pada bulan Mei 2018 yang lalu.
Selanjutnya Peremajaan dan Penanaman Perdana Sawit Rakyat tahap II seluas 420 Ha (167 KK) yang dilaksanakan oleh Kepala Staf Kepresidenan Bapak Jend. TNI (Purn) Moeldoko, persoalan Kebun Sawit Rakyat yang kurang produktif (10.500 Ha) secara bertahap, Bapak Presiden Jokowi telah memberikan solusinya melalui Kebijakan PSR (686 Ha).
Selain dari itu, yang membanggakan masyarakat Rohil, khususnya masyarakat Petani Kelapa Sawit, di 2019 ini, melalui Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Presiden Jokowi telah memprogramkan Peremajaan dan Penanaman Perdana Sawit Rakyat seluas 2.677 Ha, yang direncanakan pada Kecamatan Balai Jaya, seluas 500 Ha, Bagan Sinembah 327 Ha, Tanah Putih 1.250 Ha dan Kecamatan Sinaboi seluas 600 Ha.
Dapat di informasikan terkait dengan pelaksanaan Kebijakan Percepatan Pengentasan Kemiskinan melalui Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Rohil. Bahwa sejak diluncurkannya PKH oleh Presiden Jokowi pada tahun 2014 hingga 2019 ini, di Rohil telah tersalur dana bantuan sebesar Rp204.347.375.000,- yang tersalur pada 16.534 Keluarga Penerima Manfaat.
Dengan adanya Kebijakan Pemerintah selama 4 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini, sangat dirasakan manfaatnya dengan meningkatnya perekonomiam rakyat, mengurangi angka kemiskinan yang dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi, serta meningkatnya kualitas sumberdaya manusia, khususnya masyarakat di Rohil.
Selain dari kegiatan Peremajaan dan Penanaman Perdana Sawit Rakyat (PSR) dan Penyerahan Bantuan PKH, juga dilaksanakan Penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat dari kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Dengan diluncurkannya kegiatan PTSL pada tahun 2017 yang lalu, program Strategis nasional Bapak Presiden Jokowi, sejak 4 tahun lalu hingga saat ini 2019, Kantor Badan Pertanahan Rohil, telah melakukan pengukuran dan penerbitan 20.135 Persil dan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat Rohil.
Manfaat dari Kebijakan Presiden Jokowi dibidang Performa Pertanahan ini, telah banyak dirasakan manfaatnya, baik terhadap Pemerintah Daerah maupun bagi masyarakat Rohil. Selain memberikan Kepastian dan Perlindungan Hukum Hak Atas Tanah Rakyat, juga dapat dijadikan Agunan dalam memperoleh bantuan modal usaha.
Dengan disertifikatkan, nilai ekonomi tanah rakyat menjadi meningkat. Dengan terpetakan seluruh bidang-bidang tanah secara sistematis lengkap seperti yang sudah dilaksanakan di Kepenghuluan Bagan Batu Barat tahun 2018 secara langsung dirasakan manfaatnya.
Data yang dimiliki oleh Badan Pertanahan Nasional menjadi sumber untuk memperbaharui data secara real time pada dinas terkait, dalam hal ini Bapenda seperti bertambahnya wajib pajak baru untuk Bumi dan Bangunan (PBB) maupun dari penerimaan BPHTB.
Adapun Sertifikat Tanah untuk rakyat yang akan diserahkan secara simbolis pada kesempatan acara ini adalah sebanyak 996 sertifikat,
Atas nama masyarakat dan jajaran Pemkab Rohil menyampaikan turut menyampaikan terimakasih, kepada Presiden Joko Widodo melalui Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, telah merealisasikan perbaikan dan peningkatan ruas jalan nasional dari Simpang Ujung Tanjung menuju Bagan Siapiapi, yang merupakan urat nadi transportasi ke pusat Pemkab Rohil yang juga satu-satu aksesibilitas event wisata nasional Bakar Tongkang, yang setiap tahun pengunjungnya terus meningkat dan mencapai angka 70 ribu wisatawan lokal maupn manca negara.
Pada kesempatan ini Bupati Suyatno menyampaikan semoga dengan kondisi jalan yang telah diperbaiki pada tahun 2019 ini, program Nawacita Presiden Jokowi dibidang kepariwisataan lebih dapat di tingkatkan dan dapat pula menggerakan sektor lain, terutama sektor jasa dan dapat pula meningkatkan taraf perekonomian rakyat pada kawasan destinasi maupun event wisata yang telah ada, imbuh Bupati.
Hadir pada kesempatan ini Gubernur Riau H. Syamsuar, Mayjend (purn) Erro Kusnara, Supirman Fajar, jajaran Forkopimda Kabupaten Rokan Hilir beserta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Rohil. (Adv/Wan)
Post a Comment