PEKANBARU, LIMA PULUH - Ketua FPI (Front Pembela Islam) Provinsi Riau Ade Hasibuan menyayangkan terpampangnya baliho tidak senonoh di Kota Pekanbaru. Kepada Wartawan, Ade mengatakan seharusnya baliho tersebut tidak terpasang di Kota Pekanbaru. Apalagi saat ini Kota Pekanvaru tengah gencarnya menyoundingkan selogan Kota Madani.

"Baliho tersebut tidak mencerminkan selogan Smart City Madani yang selama ini diagung-agungkan Pemerintah Kota Pekanbaru. Secara pribadi saya sangat prihatin melihat terpampangnya baliho tersebut," ujarnya Sabtu 7 Juli 2018.

Dalam harapannya, Ade mengatakan seharusnya Pemko Pekanbaru bisa memilih baliho mana yang boleh terpampang dan mana yang tidak boleh di Kota Pekanbaru.

"Sebelum dipasang tentu Pemko tahu apa yang akan dipasang, karena mereka pemberi izin. Merekalah (pemko) yang lebih tahu," tegasnya.

Lebih jauh Ade meminta agar Pemko Pekanbaru segera menertibkan baliho yang tidak senonoh tersebut.

"Pemko Pekanbaru harus segera menerjunkan Satpol PP untuk menertibkan semua gambar atau spanduk-spanduk yang berbau pornografi yang di Kota Pekanbaru. Jangan mentang-mentang Pemko dapat pemasukan terus didiamkan," pungkas Ade.

Seperti yang diketahui, satu baliho tidak senonoh terpampang di Kota Pekanbaru tepatnya di Jalan Hang Tuah ujung. Baliho milik salah satu tempat hiburan malam tersebut menampilkan foto seorang Disc Jockey (DJ) perempuan yang mengenakan baju minim. Dimana memperlihatkan belahan dadanya.(dow)

PEKANBARU, LIMA PULUH - Ketua FPI (Front Pembela Islam) Provinsi Riau Ade Hasibuan menyayangkan terpampangnya baliho tidak senonoh di Kota Pekanbaru. Kepada Wartawan, Ade mengatakan seharusnya baliho tersebut tidak terpasang di Kota Pekanbaru. Apalagi saat ini Kota Pekanvaru tengah gencarnya menyoundingkan selogan Kota Madani.

Post a Comment

Powered by Blogger.