RIAU, PELALAWAN - Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau, hingga Kamis (22/2/2018), tidak mengetahui 80 tenaga kerja asal Tiongkok telah masuk ke PT RAPP, dalam rangka pembangunan pabrik tisu di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, yang disebut-sebut merupakan pabrik terbesar di Indonesia.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau, Rasidin Siregar
Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau, Rasidin Siregar, ketika dikonfirmasi Wartawan Kamis (22/2/2018), tidak bersedia memberikan jawaban terkait 80 orang TKA asal Tiongkok telah masuk ke PT RAPP, dari 200 orang yang direncanakan.

Rasidin mengatakan, data ada di Kabid Penta, Evi. Ketika dicoba untuk konfirmasi di ruangannya belum bersedia menerima. Staf di Bidang Penempatan Tenaga Kerja mengatakan, Evi sedang rapat bersama dua Kasi, sehingga mengarahkannya untuk konfirmasi ke Bidang Pengawasan.

Kabid Pengawasan Ketenagakerjaan Disnaker Riau, Harlen Naibaho, ketika dikonfirmasi, mengaku tidak memiliki data mengenai tenaga kerja asing yabg bekerja di PT RAPP. "Kami tidak punya datanya. Datanya ada di Bidang Penempatan Tenaga Kerja," elaknya.

Ketika disebutkan bagaimana cara Bidang Pengawasan melakukan pengawasan kalau ternyata mereka tidak memiliki data tenaga kerja asing yang bekerja di Provinsi Riau, Naibaho mengatakan, pihaknya akan minta data dari Bidang Penta baru turun.

Ketika ditanya kapan terakhir Bidang Pengawasan melakukan pengawasan, Naibaho mengatakan akhir tahun lalu. Ketika ditanya berapa data jumlah tenaga kerja asing yang dimiliki bidang pengawasan ketika akhir tahun, Naibaho mengatakan lupa.(dow)

Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau, hingga Kamis (22/2/2018), tidak mengetahui 80 tenaga kerja asal Tiongkok telah masuk ke PT RAPP, dalam rangka pembangunan pabrik tisu di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, yang disebut-sebut merupakan pabrik terbesar di Indonesia.

Post a Comment

Powered by Blogger.