RIAU, PEKANBARU - Hingga penghujung 2017 lalu, jumlah peserta JKN-KIS secara nasional sudah mencapai 187.982.949 jiwa atau hampir 72 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang ada. Sisanya, 27,1 persen lagi belum terdaftar menjadi peserta JKN-KIS. 

Berdasarkan data itu pula, secara nasional baru 67 kabupaten, 24 kota dan 3 provinsi yaitu Aceh, DKI Jakarta serta Gorontalo yang telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau seluruh penduduknya menjadi peserta JKN-KIS. Sedangkan di Riau sendiri, belum ada satupun kabupaten maupun kota yang UHC. Hal itu dikemukakan langsung oleh Deputi Direksi BPJS Kesehata wilayah Sumbagteng Jambi, Siswandi saat memaparkan hasil Jaminan Kesehatan Semesta untuk Kedeputian wilayah Sumbagteng Jambi sampai akhir 2017 lalu, Selasa (02/01/18). 

Menurutnya, belum adanya kabupaten/kota di Riau yang UHC disebabkan karena terkendala oleh dua faktor, yakni penyandingan data yang belum valid antara masyarakat yang sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS dengan yang belum terdaftar. Kemudian kendala kedua adalah soal anggaran. Dimana masih banyak kepala daerah, baik itu gubernur maupun bupati yang belum memprioritaskan program JKN-KIS sebagai program strategis. 

"Berdasarkan data kami (Kedeputian BPJS Kesehatan Sumbagteng Jambi), Provinsi Riau sampai akhir Desember 2017 lalu belum ada satupun kabupaten/kotanya yang UHC. Tapi sudaah ada satu yang berkomitmen UHC yaitu Dumai. Gubri juga sudah mengusulkan ikut berkomitmen akan mengalokasikan anggaran untuk program JKN-KIS di 2019 nanti," ujarnya. 

Meski usulan Gubri tersebut baru akan direalisasikan tahun depan, namun Siswandi menegaskan pihaknya bersama Diskes Riau tetap akan berupaya menggesa alokasi anggaran itu di tahun ini. Sehingga UHC Riau tidak harus menunggu tahun 2019 mendatang. 

"Tentu tugas kami bersama Dinas Kesehatan untuk menggesanya. Kalau bisa sudah digesa di semester kedua tahun 2018 ini," sebutnya. 

Sementara itu, kata dia lagi, untuk kedeputian BPJS Kesehata wilayah Sumbagteng Jambi sendiri, seluruh kabupaten/kota telah melakukan integrasi terhadap program JKN-KIS dengan jumlah 49 kab/kota dan total peserta 10.982.380 jiwa. Sedangkan kota yang sudah UHC adalah Padang Panjang dengan jumlah peserta 53.146 jiwa dan Kota Jambi dengan jumlah peserta 730.454 jiwa. 

"Secara nasional UHC harus tercapai di 2019. Artinya ini merupakan 'pekerjaan rumah' bagi kami. Minimal 95 persen penduduk di satu wilayah kabupaten/kota sudah menjadi peserta JKN-KIS. Tidak hanya untuk Riau, tapi juga Kepri, Sumbar dan Jambi yang berada di wilayah kedeputian kami," tutupnya.(dow)

Hingga penghujung 2017 lalu, jumlah peserta JKN-KIS secara nasional sudah mencapai 187.982.949 jiwa atau hampir 72 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang ada. Sisanya, 27,1 persen lagi belum terdaftar menjadi peserta JKN-KIS. Berdasarkan data itu pula, secara nasional baru 67 kabupaten, 24 kota dan 3 provinsi yaitu Aceh, DKI Jakarta serta Gorontalo yang telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau seluruh penduduknya menjadi peserta JKN-KIS. Sedangkan di Riau sendiri, belum ada satupun kabupaten maupun kota yang UHC. Hal itu dikemukakan langsung oleh Deputi Direksi BPJS Kesehatan wilayah Sumbagteng Jambi, Siswandi saat memaparkan hasil Jaminan Kesehatan Semesta untuk Kedeputian wilayah Sumbagteng Jambi sampai akhir 2017 lalu, Selasa (02/01/18).

Post a Comment

Powered by Blogger.