RIAU, BENGKALIS - Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya mengembangkan potensi pariwisatanya. Salah satunya dengan peluncuran "Riau Menyapa Dunia" di Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI beberapa waktu lalu. Untuk itu, Menteri Pariwisata berharap, segala sesuatu yang berhubungan dengan pariwisata di Riau benar-benar digarap serius, dari infrastruktur sampai promosinya.

http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Riau

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, pihaknya akan bertekad mendukung target pariwisata nasional. Menurutnya, Riau memiliki banyak agenda wisata atau calender event, seperti daya tarik alam, budaya, dan wisata buatan, yang cukup menarik.

Misalnya saja, kata Gubri, Pantai Rupat dan Beting Aceh, Bono, Candi Muara Takus, Tour de Siak, Bono, dan kuliner andalannya Sagu Riau Menyapa Dunia.

Tentunya, diharapkan Pemprov Riau lebih memberikan perhatian kepada pemerintah kabupaten/ota di Riau bisa mengucurkan dana APBD Riau untuk daerah dalam menuntaskan permasalahan infrastruktur dasar masyarakat seperti kerusakan jalan, jembatan dan pengembangan wisata.

Hal tersebut dalam upaya mewujudkan dukungan infrastruktur dalam menyukseskan Riau menyapa dunia. Tanpa disadari potensi wisata selama telah menyumbang devisa yang tidak sedikit bagi Riau.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang sedari awal tahun lalu berupaya mengembangkan sektor pariwisata berbasis budaya pun jadi semakin gencar menggali potensi-potensi wisata yang ada.

Tujuan pembangunan pariwisata ini pun telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 diantaranya yakni pariwisata ditonjolkan untuk mengangkat citra bangsa yang sekaligus dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Letak Provinsi Riau yang berdekatan dengan malaysia dan singapura yang dikenal sebagai kawasan serumpun ini membuat Riau dapat dijadikan sebagai gerbang emas untuk pariwisata budaya melayu.

http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Riau
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan,"Selama ini Pemprov Riau terlalu bergantung pada dua sektor yakni sektor migas dan perkebunan. Namun melihat kelesuan pada dua sektor ini selama beberapa tahun belakangan, ia menganggap harus ada perubahan prioritas pengembangan. Pariwisata berbasis budaya adalah prospek paling baik yang dipandangnya.

"Kita sudah melihat dampak melemahnya perekonomian kita beberapa waktu belakangan ini diakibakan turunnya kontribusi dua sektor ini. Tentu kita tidak akan berlama-lama menyandarkan perekonomian kita pada dua sektor ini saja," imbuhnya.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan sektor ini perlu dikembangkan agar geliat ekonomi di Riau ini tidak monoton. Karena selama ini, lebih banyak bertumpu pada sektor perkebunan khususnya kelapa sawit dan sektor migas. "Ketika perekonomian kita negatif, pergerakan perekomian ikut berdampak," katanya.

Kondisi ini akan berbeda dengan sektor pariwisata. Sektor ini tak mudah digoyang oleh perekonomian global, kecuali saat terjadi isu yang besar dan berdampak luas.
Pemerintah akan menyiapkan infrastruktur wisata. Untuk wahannya sendiri, menurut, Riau tak kalah dengan daerah lain. Seperti keberadaan wisata surfing Bono, Candi Muara Takus, Pacu Jalur, Istana Siak dan event  Bakar Tongkang serta ragam budaya yang ada.

"Riau akan kita jadikan sebagai pusat pariwisata dan edukasi kebudayaan se-Asia Tenggara. Apalagi dengan Riau yang dikelilingi oleh 4 sungai besar yakni Sungai Siak, Kampar, Indragiri dan Batang kuantan. Keempat sungai ini mempunyai sejarah peradaban dan kebudayaan tersendiri yang bisa digali,"tandasnya.

Sebagai provinsi yang mayoritas penduduknya adalah orang melayu, Riau menjadi pusat pariwisata yang unik bagi orang-orang  yang ingin mengenal budaya dan kehidupan orang-orang melayu. Banyak sekali pusat pariwisata di Riau ini baik itu peninggalan sejarah, perpustakaan melayu, maupun kondisi alam, serta adat istiadat orang melayu yang unik dan mengagumkan.

Sesuai visi Riau tahun 2020 untuk menjadi pusat kebudayaan melayu di mana bunyi dari visi tersebut adalah: "Terwujudnya Provinsi Riau  Sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan melayu Dalam Lingkungan Masyarakat Yang Agamis, Sejarah, Lahir Dan Batin Di Asia Tenggara Tahun 2020''.

Sebagai daerah  Melayu yang juga mayoritas erat dengan agama Islam maka visi Riau tahun 2020 ini tidak bertentangan ajaran Islam karena di dalam visi tersebut mengatakan untuk mewujudkan Propinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahatera tahun 2020.

Dengan mengembangkan pariwisata budaya melayu yang ada di daerah Riau ini diharapkan dapat memajukan perekonomian masyarakat sekitar daerah Riau yang menjadi pusat pariwisata dimana akan dikembangkan dari sektor wisata sejarah, budaya, serta dukungan keadaan alam dari segi perekonomian bisa dengan memberdayakan masyarakat untuk mengambil peluang dengan membuka usaha yang berhubungan dengan wisata seperti membuka usaha kerajinan tangan sebagai oleh-oleh khas daerah tersebut, menjadi pemandu wisata, membuka rumah makan, tempat reaksi atau apapun itu yang tujuannya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat melayu disekitar daerah tersebut dari sektor wisata.

Jika di telusuri, Provinsi Riau selama ini ternyata memiliki potensi pariwisata kebudayaan yang tidak kalah dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Brunai Darussalam. Seperti wisata Mandi Sapar, Balimau Kasai, Bakudo Bono, Pacu Jalur dan Bakar Tongkang, serta Canti Muara Takus, ternyata sudah mulai mendunia. Tidak salah, pemerintah terus berupaya mengembangkan potensi yang selama ini dimiliki Riau.

Gubernur Riau mencontohkan, Riau memiliki peninggalan-peninggalan bersejarah Melayu, seperti Candi Muara Takus, Istana Kerajaan Siak, Benteng Tujuh Lapis, dan banyak lagi yang masih bisa dikembangkan.

Belum lama ini Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI akan meluncurkan program event pariwisata Provinsi Riau yang akan dilaksanakan di Gedung Balairung Soesilo Soedarman Kemenpar, Jakarta, 27 Mei 2016 lalu, Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

Program ini merupakan salah satu upaya dari pemerintah pusat dan Pemprov Riau dalam memperkenalkan destinasi wisata yang ada di Riau kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Karena Kemenpar memandang selama ini potensi pariwisata yang ada di Riau kurang dipromosikan secara luas.

Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan promosi ini merupakan upaya pemerintah untuk membangun Riau sebagai objek destinasi wisata budaya berbasis budaya melayu adalah prioritas promosi yang akan dilakukan untuk menggenjot jumlah wisatawan datang ke Riau.

"Kita punya potensi dengan mengembangkan objek praiwisata berbasis budaya melayu yang tak dimiliki oleh provinsi lain manapun. Itu yang akan menjadi ciri khas pariwisata kita dan akan kita perkenalkan kepada publik Indonesia serta internasional di Jakarta," ucap Gubernur Riau.

"Mengapa acaranya harus di Jakarta. Karena Jakarta ibu kota Negara kita. Pesan yang kita sampaikan melalui acara ini ialah, dengan tagline The Homeland of Melayu, kita (Riau) menyapa dunia,'' tuturnya.

Modal besar telah dimiliki Provinsi Riau dalam mengembangkan sektor Pariwisata. Provinsi Riau memiliki kekayaan alam yang melimpah. Bahkan provinsi berjuluk Negeri Lancang Kuning ini, menjadi provinsi terpenting penyumbang devisa dari kekayaan alamnya. Sektor migas dan perkebunan menjadi denyut nadi menghidupkan negeri ini, sehingga Tanah Melayu ini dikenal sebagai negeri yang kaya.

Untuk mengangkat pariwisata berbasis budaya di Provinsi Riau, bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kerja sama yang solid dari berbagai kalangan, baik para pemikir budaya, akademisi, budayawan, seniman dan masyarakat, sehingga basis ini semakin kuat. Selain itu mempromosikan aktivitas budaya di tanah ini harus dilakukan.

"Kita harus optimis. Wisata kita tidak kalah dengan negara lainnya. Riau memiliki keunggulan di sektor pariwisata berbasis kebudayaan. Kita hanya perlu memasarkannya," Kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman

Dikatakannya Pemrov Riau akan melakukan promosi terus menerus. Andi Racman menyadari Riau memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata, hanya saja untuk mengangkatnya perlu gencar dilakukan pemasaran. Masih banyak wisata-wisata Riau yang belum dikenal masyarakat luas karena kurangnya promosi.

Kebudayaan masyarakat Riau yang sangat kental dengan ciri khas melayu, akan menjadi terobosan baru sektor pariwisata. Dimana beberapa iven budaya yang telah dilaksanakan dibeberapa kabupaten yang ada di Riau ternyata mampu meningkatkan kunjugan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman menambahkan promosi ini merupakan upaya pemerintah untuk membangun Riau sebagai objek destinasi wisata budaya. Pariwisata berbasis budaya melayu adalah prioritas promosi yang akan dilakukan untuk menggenjot jumlah wisatawan datang ke Riau.

"Kita punya potensi dengan mengembangkan objek praiwisata berbasis budaya melayu yang tak dimiliki oleh provinsi lain manapun. Itu yang akan menjadi ciri khas pariwisata kita dan akan kita perkenalkan kepada publik Indonesia serta internasional," ucap gubernur yang akrab disapa Andi Rachman ini.

Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman menambahkan promosi ini merupakan upaya pemerintah untuk membangun Riau sebagai objek destinasi wisata budaya. Pariwisata berbasis budaya melayu adalah prioritas promosi yang akan dilakukan untuk menggenjot jumlah wisatawan datang ke Riau.

Pemprov Riau optimis dengan sangat banyak sekali tujuan wisata Riau berbasis budaya. Selain itu banyak wisata unik dan purbakala yang ada di Riau. Bahkan wisata Bono yang ada di Teluk Meranti merupakan seven ghosts di dunia yang menjadi tujuan surfing turis asing. Kita optimis pariwisata di Riau yang belum diangkat akan terus kita terus melakukan promosi

"Kita harus optimis. Wisata kita tidak kalah dengan negara lainnya. Riau memiliki keunggulan di sektor pariwisata berbasis kebudayaan. Kita hanya perlu memasarkannya," pungkasnya

Pemprov Riau akan terus melakukan pembangunan pada sektor pariwisata ini dengan mengembangkan Daerah Tujuan Wisata yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan yang Didukung Oleh Kebudayaan Melayu sebagai Kekayaan dan Kearifan Lokal. Kemudian selain itu pemerintah akan Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Didukung oleh Sarana dan Prasarana, serta Penguasaan Terhadap Teknologi.

Seterusnya pemerintah akan Mendorong Peningkatan Peluang Usahadan Kesempatan Kerja Melalui Fasiltasi Pengembangan Usaha dan Peningkatan Jejaring, serta Penghargaan Terhadap Hak Kekayaan Intelektual dan Prestasi di Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Melaksanakan Pemasaran Pariwisata yang Lebih Strategis, di Dalam dan di Luar Negeri, dengan Memanfaatkan Event Promosi Pariwisata, Media, Jaringan Pemasaran Pariwisata dan Perkembangan Teknologi Informasi

Selanjutnya Meningkatkan Peran Serta Pemangku Kepentingan (Stakeholders), dan Meningkatkan Kerjasama dengan Berbagai Pihak Dalam Rangka Pembangunan Pariwisata Daerah. Melaksanakan Beberapa Kebijakan Khusus di Bidang Pariwisata Dalam Rangka Pengembangan Desa-desa Wisata, Event-event Pariwisata Daerah, Serta Mewujudkan Provinsi Riau sebagai Destinasi Wisata Syariah, dan Mewujudkan Kota Pekanbaru sebagai Destinasi Wisata Meeting, Incentive, Conference and Exhibition (MICE).

"Kita harus optimis. Wisata kita tidak kalah dengan negara lainnya. Riau memiliki keunggulan di sektor pariwisata berbasis kebudayaan. Kita hanya perlu memasarkannya," pungkasnya.

Sejalan dengan promosi yang sedang gencar dilakukan di Propinsi Riau, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman memfokuskan pembenahan infrastruktur di daerah potensi wisata.

"Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur, sebagai upaya kita untuk menggaet dan mempermudah akses wisatawan yang berkunjung ke Riau ini," kata Arsyadjuliandi Rachman.

Pemprov Riau saat ini terus mendorong sektor pariwisata yang berbasis budaya dengan tagline "The Homeland of Melayu " sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian dan kejahteraan masyarakat. Setelah menurunnya dua sektor andalan Riau, yakni perkebunan dan migas, kini sektor pariwisata diharapkan mampu menopang perekonomian masyarakat.

Sebelumnya, Andi Rachman (sapaan akrab gubernur) dalam kunjungan kerjanya ke Desa Teluk Rhu, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis Riau, yang merupakan daerah potensial pariwisata telah mendengar masukan dari pemkab setempat dan masyarakat mengenai pembenahan infrastruktur dasar yang harus segera terealisasikan.

Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen mendorong Pulau Beting Aceh yang juga berlokasi di Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis dengan memasukkan sebagai Kawasan Pariwisata Nasional.

Ia mengatakan, pemerintah akan fokus untuk anggaran pembenahan infrastruktur, baik di pemerintah provinsi maupun pusat melalui kementerian pariwisata. "Kita sampaikan ke pusat agar ikut membantu mempromosikan pariwisata di Pulau Beting Aceh, sedangkan pembangunan infrastruktur akan kita lakukan secara bertahap sejalan dengan promosi yang terus digencarkan," ujarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis, H Eduar mengatakan, sektor infrastruktur dasar masih menjadi kendala pariwisata di Rupat, mulai dari pembangunan jalan dan jembatan, listrik, air bersih, jaringan komunikasi, yang juga menjadi perhatian pemerintah demi kemajuan pariwisata.

Pembenahan sektor infrastruktur dasar akan terasa geliatnya untuk dapat menggaet wisatawan lokal maupun mancanegara ke Pulau Rupat. Seorang wisatawan Pulau Rupat, Arman menyarankan pemerintah setempat untuk memprioritaskan pembenahan akses menuju lokasi wisata itu.

"Pemerintah perlu fokus pada perbaikan jalan menuju ke sini (Rupat) karena kondisi jalan ada yang rusak dan berlubang," katanya.

Ia menyayangkan jika akses menuju pulau Rupat tidak segera dibenahi, maka pengunjung akan mengurungkan niat untuk melihat beberapa pulau yang terkenal dengan hamparan pasir putih, lautnya yang biru dan potensi alamnya.

Pusat Support Riau tingkatkan Promosi

komitmen Riau menuju daerah pariwisata mendampat dukungan baik dari pemerintahan pusat. Diantaranya dalam meningkatkan kegiatan pariwisata yang sudah menjadi kebudayaan Riau. Seperti kegiaan Pacu Jalur yang mampu menarik wisatawan mancanegara.

Pacu jalur yang saat ini sedang berjalan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Provinsi Riau, terus dipromosikan pemerintah pusat pada mancanegara. Dimana kegiatan yang sudah rutinitas tiap tahun itu sangat berdampak pada pariwisata Riau, yang kegiatanya meski ditingkatkan Riau kedepanya.

Menurut  Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Riau Fahmizal Usman, Upaya Pemerintah Provinsi Riau dalam meningkatkan destinasi parwisata itu merupakan komitmen yang digesah Riau dari beberapa waktu sebelumnya. Dimana sesuai tagline Riau menyapa dunia ini mendapat dukungan baik dari pemerinthan pusat yang diyakini mampu meningkatkan kontribusi wisatawan ke Riau.

http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Riau

“Kata sangat bersykur dan bangga atas dukungan yang diberikan pemerintah pusat, karena sudah dibantu meningkatkan promosi destinasi wisata Riau,” kata Fahmizal.

Adapun bentuk dukungan promisi itu katanya, berupa pemasangan baliho yang dilakukan Kementerian Pariwisata dibebebrapa lokasi strategis di pusat.

“Kita berharap promosi itu terus meningkatkan wisatawan ke Riau,” ujarnya.

Lebih jauh mantan Karo Humas Sekdaprov Riau ini menyampaikan, dukungan yang diberikan pemerintahan pusat saat ini, tidak hanya sekedar baliho, tapi juga memasukkan di visual iklan di Kereta Api sepanjang pulau Jawa yang terdapat di 128 daerah se Indonesia. Termasuk Bandara internasional nasional.

“Memang untuk saat ini promosi ditingkatkan pada kegiatan pacu jalur yang saat ini sedang berjalan. Tambah lagi pacu jalur kegiatan Riau yang sudah mulai merata di kenal Dunia. Sehingga promosinya terus ditingkatkan,”

“Bahkan sesuai pendataan yang dilakukan pihak Diparekraf Riau, kunjungan wisatawan mengunjungi Riau tahun ini terus meningkat dibanding tahun sebelumnya, yang peningkatan mencapai 5000 wisatawan untuk seluruh destinasi wisata yang ada di Riau,” jelas Fahmizal belum bisa memberikan jumlah detil kunjungan wisatawan Riau hingga saat ini, karena masih berjalan terutama dalam kegiatan pacu jalur yang masuh berjalan.(ria/adv12)

Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya mengembangkan potensi pariwisatanya. Salah satunya dengan peluncuran "Riau Menyapa Dunia" di Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI beberapa waktu lalu. Untuk itu, Menteri Pariwisata berharap, segala sesuatu yang berhubungan dengan pariwisata di Riau benar-benar digarap serius, dari infrastruktur sampai promosinya. Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, pihaknya akan bertekad mendukung target pariwisata nasional. Menurutnya, Riau memiliki banyak agenda wisata atau calender event, seperti daya tarik alam, budaya, dan wisata buatan, yang cukup menarik. Misalnya saja, kata Gubri, Pantai Rupat dan Beting Aceh, Bono, Candi Muara Takus, Tour de Siak, Bono, dan kuliner andalannya Sagu Riau Menyapa Dunia.

Post a Comment

Powered by Blogger.