INDRAGIRI HILIR, TEMBILAHAN - Program Maghrib Mengaji yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) diakui dapat menekan angka kenakalan remaja khususnya penyalahgunaan lem (hisap lem) yang marak terjadi di Inhil.
Hal ini dikatakan secara gamblang oleh Kanit Serse Polsek Tempuling, Ipda Samsul, saat menjadi narasumber pada acara Penyuluhan Bahaya Narkoba yang diselenggarakan Desa Mumpa, Tempuling, Rabu (5/10/2016) kemarin.
"Masalah lem ini sangat banyak kini di Inhil dan sangat memprihatinkan karena ini hampir sama bahayanya dengan narkoba. Sudah sampai ke desa-desa, anak sekolah umumnya korbannya. Ini tentu perlu perhatian kita bersama khususnya orangtua. Jangan kita biarkan lagi anak-anak secara bebas. Seperti magrib, hendaknya kita menghantarkan anak kita ke masjid dan mengikuti magrib mengaji yang mudahan-mudahan ini dapat menjadi salah satu benteng mental bagi anak kita ini," ucapnya tegas dihadapan para undangan yang hadir.
Ketua TP PKK Inhil, Hj Zulaikha Wardan, yang juga hadir dalam kesempatan itu mengakui bahwa tanpa keterlibatan semua pihak, kasus penyalahgunaan lem tersebut tentu sulit diberantas. Apalagi peredarannya yang legal dan tak bisa dilarang karena akan terbentur peraturan perdagangan.
"Untuk itulah kita berharap seluruh komponen masyarakat dapat bersatu padu mengawasi anak-anak kita ini. Jangan sampai masa depan anak kita terpertaruhkan akibat hal ini," katanya.
Kepada para pedagang, Zulaikha juga mengharapkan dukungannya. Seperti dengan tidak menjual lem tersebut kepada anak dibawah yang belum dewasa.
"Ini bisa menjadi salah satu jalan untuk kita membatasinya. Janganlah kita sembarang menjual saja tanpa mempedulikan efek yang bakal timbul yang bahkan mungkin akan mengintai anak kemenakan kita sendiri," pungkasnya.(hum10)
Post a Comment