RIAU, PEKANBARU - Modal besar telah dimiliki Provinsi Riau dalam mengembangkan sektor Pariwisata. Provinsi Riau memiliki kekayaan alam yang melimpah. Bahkan provinsi berjuluk Negeri Lancang Kuning ini, menjadi provinsi terpenting penyumbang devisa dari kekayaan alamnya. Sektor migas dan perkebunan menjadi denyut nadi menghidupkan negeri ini, sehingga Tanah Melayu ini dikenal sebagai negeri yang kaya.
|
Menpar Arief Yahya didampingi Gubernur Riau dan sejumlah pejabat Pemprov Riau
saat melaunching 'Riau Menyapa Dunia' |
Untuk mengangkat pariwisata berbasis budaya di Provinsi Riau, bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kerja sama yang solid dari berbagai kalangan, baik para pemikir budaya, akademisi, budayawan, seniman dan masyarakat, sehingga basis ini semakin kuat. Selain itu mempromosikan aktivitas budaya di tanah ini harus dilakukan. "Kita harus optimis. Wisata kita tidak kalah dengan negara lainnya. Riau memiliki keunggulan di sektor pariwisata berbasis kebudayaan. Kita hanya perlu memasarkannya," Kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman
Dikatakannya Pemrov Riau akan melakukan promosi terus menerus. Andi Racman menyadari Riau memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata, hanya saja untuk mengangkatnya perlu gencar dilakukan pemasaran. Masih banyak wisata-wisata Riau yang belum dikenal masyarakat luas karena kurangnya promosi.
Kebudayaan masyarakat Riau yang sangat kental dengan ciri khas melayu, akan menjadi terobosan baru sektor pariwisata. Dimana beberapa iven budaya yang telah dilaksanakan dibeberapa kabupaten yang ada di Riau ternyata mampu meningkatkan kunjugan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
|
Logo The Homeland of Melayu |
Terletak di posisi yang strategis menjadikan Riau sebagai daerah yang berpotensi untuk mengembangkan sektor pariwisata. Riau bertetangga dengan Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki keindahan alam dan kental dengan Budaya Melayu. Riau juga memiliki akses mudah menuju negara jiran seperti Malaysia dan Singapura. Bahkan beberapa maskapai penerbangan, menyediakan rute langsung dengan biaya murahnya seperti Air Asia dan Jetstar Airlines. Ini jelas menguntungkan para traveller manca negara untuk bisa berkunjung ke Indonesia
Untuk wilayah Sumatera, Riau merupakan salah satu wilayah yang cukup diperhitungkan. Perekonomian terus tumbuh dan menjadikan Riau menjadi salah satu tujuan pelaku usaha untuk melakukan ekspansi bisnisnya. Posisi Riau juga menjadikannya sebagai wilayah perlintasan antar provinsi di Sumatera.Berkaca dari kelebihan dan kemudahan akses menuju Riau, tak salah apabila Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membidik sektor pariwisara untuk menambah pemasukan. Terutama mengembangkan pariwisata berbasis budaya
Menpar Arief Yahya didampingi Gubernur Riau dan sejumlah pejabat Pemprov Riau saat melaunching 'Riau Menyapa Dunia'
|
Diskusi Nasional Kepariwisataan dan Forum Pemred III RPG
Sinergi staretgi pemasaran Pariwisata |
Arsyadjuliandi Rachman mengatakan sektor ini perlu dikembangkan agar geliat ekonomi di Riau ini tidak monoton. Karena selama ini, lebih banyak bertumpu pada sektor perkebunan khususnya kelapa sawit dan sektor migas. "Ketika perekonomian kita negatif, pergerakan perekomian ikut berdampak," katanya.
Kondisi ini akan berbeda dengan sektor pariwisata. Sektor ini tak mudah digoyang oleh perekonomian global, kecuali saat terjadi isu yang besar dan berdampak luas. Pemerintah akan menyiapkan infrastruktur wisata. Untuk wahannya sendiri, menurut Plt, Riau tak kalah dengan daerah lain. Seperti keberadaan wisata surfing Bono, Candi Muara Takus, Pacu Jalur, Istana Siak dan event Bakar Tongkang serta ragam budaya yang ada. "Peluang yang masih terbuka tersebut di wilayah pesisir Riau. Baik untuk pengembangan sektor industri maupun sektor wisata," tambahnya.
Sebagai salah satu upaya dari pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam memperkenalkan destinasi wisata yang ada di Riau kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI meluncurkan program event pariwisata Provinsi Riau. Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan promosi ini merupakan upaya pemerintah untuk membangun Riau sebagai objek destinasi wisata budaya. Pariwisata berbasis budaya melayu adalah prioritas promosi yang akan dilakukan untuk menggenjot jumlah wisatawan datang ke Riau.
|
Tarian Melayu sebagai wujud pelestarian Budaya |
"Kita punya potensi dengan mengembangkan objek praiwisata berbasis budaya melayu yang tak dimiliki oleh provinsi lain manapun. Itu yang akan menjadi ciri khas pariwisata kita dan akan kita perkenalkan kepada publik Indonesia serta internasional nanti sore di Jakarta," ucap gubernur yang akrab disapa Andi Rachman ini.
Selama ini Andi mengakui, Pemprov Riau terlalu bergantung pada dua sektor yakni sektor migas dan perkebunan. Namun melihat kelesuan pada dua sektor ini selama beberapa tahun belakangan, ia menganggap harus ada perubahan prioritas pengembangan. Pariwisata berbasis budaya adalah prospek paling baik yang dipandangnya. "Kita sudah melihat dampak melemahnya perekonomian kita beberapa waktu belakangan ini diakibakan turunnya kontribusi dua sektor ini. Tentu kita tidak akan berlama-lama menyandarkan perekonomian kita pada dua sektor ini saja," imbuhnya.
Selain pariwisata berbasis budaya, Andi juga tak akan meninggalkan agrowisata yang juga cukup banyak dimiliki Riau. Seperti Berbagai air terjun, juga Bono yang ada di Pelalawan. Menurutnya kedua basis pariwisata ini sudah cukup lengkap bagi Riau menjadi pusat wisata di Riau menggeser Sumatera Barat.
Peralihan pengembangan dari sektor migas dan perkebunan menjadi pariwisata berbasis budaya ini diharapkan Andi mampu memberikan dampak percepatan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, wisata budaya ini merupakan realisasi dari tagline Riau The Homeland of Melayu yang dicanangkan pada ulang tahun Riau tahun 2015 lalu.
Pemprov Riau optimis dengan sangat banyak sekali tujuan wisata Riau berbasis budaya. Selain itu banyak wisata unik dan purbakala yang ada di Riau. Bahkan wisata Bono yang ada di Teluk Meranti merupakan seven ghosts di dunia yang menjadi tujuan surfing turis asing. Kita optimis pariwisata di Riau yang belum diangkat akan terus kita terus melakukan promosi
Untuk mendorong usaha-usaha pengembangan sektor wisata yang berpotensi seperti di Riau tentu membutuhkan rincian, keseriusan dan konsep pemerintah daerah Menurut Andi Rachman, Riau memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata, hanya saja untuk mengangkatnya perlu gencar dilakukan pemasaran. Masih banyak wisata-wisata Riau yang belum dikenal masyarakat luas karena kurangnya promosi.
"Kita harus optimis. Wisata kita tidak kalah dengan negara lainnya. Riau memiliki keunggulan di sektor pariwisata berbasis kebudayaan. Kita hanya perlu memasarkannya," pungkasnya
Pemprov Riau akan terus melakukan pembangunan pada sektor pariwisata ini dengan mengembangkan Daerah Tujuan Wisata yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan yang Didukung Oleh Kebudayaan Melayu sebagai Kekayaan dan Kearifan Lokal. Kemudian selain itu pemerintah akan Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Didukung oleh Sarana dan Prasarana, serta Penguasaan Terhadap Teknologi
Seterusnya pemerintah akan Mendorong Peningkatan Peluang Usahadan Kesempatan Kerja Melalui Fasiltasi Pengembangan Usaha dan Peningkatan Jejaring, serta Penghargaan Terhadap Hak Kekayaan Intelektual dan Prestasi di Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Melaksanakan Pemasaran Pariwisata yang Lebih Strategis, di Dalam dan di Luar Negeri, dengan Memanfaatkan Event Promosi Pariwisata, Media, Jaringan Pemasaran Pariwisata dan Perkembangan Teknologi Informasi
Selanjutnya Meningkatkan Peran Serta Pemangku Kepentingan (Stakeholders), dan Meningkatkan Kerjasama dengan Berbagai Pihak Dalam Rangka Pembangunan Pariwisata Daerah. Melaksanakan Beberapa Kebijakan Khusus di Bidang Pariwisata Dalam Rangka Pengembangan Desa-desa Wisata, Event-event Pariwisata Daerah, Serta Mewujudkan Provinsi Riau sebagai Destinasi Wisata Syariah, dan Mewujudkan Kota Pekanbaru sebagai Destinasi Wisata Meeting, Incentive, Conference and Exhibition (MICE).(adv/riau08)
Post a Comment