ROKAN HILIR, BAGANSIAPI API - Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang Polinmas) Rohil, Suandi menjadi narasumber Sosialisasi Percepatan Pembauran bagi Masyarakat dan Pemberian Tanda Penghargaan Pembauran Tahun 2016 tajaan Badan Kesbangpol Provonsi Riau di Rohil. Materi yang disampaikan, Strategi Pelaksanaan dan Penerapan Pembauran Kebangsaan di Kabupaten Rokan Hilir, Selasa (12/4/16) di Hotel Lion Bagansiapiapi, dihadiri sejumlah tokoh agama, suku dan ras. 

http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Rohil
Dalam pemaparannya, Suandi menyatakan, Rokan Hilir merupakan daerah majemuk dan pluralisme, terdiri dari bermacam suku, agama dan ras berbeda. Untuk suku, ada melayu, jawa, china, batak, minang, nias, bugis serta suku lainnya. 

Dengan adanya kemajemukan tersebut, memungkinkan adanya potensi konflik sosial suku, agama dan ras, maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 tahun 2006 tentang Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). 

Tujuan menurut Suandi untuk terciptanya iklim yang kondusif, memungkinkan adanya perubahan sikap agar menerima kemajemukan masyarakat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Badan Kesbang Polinmas Rohil menurutnya telah membentuk FPK periode 2012-2017, sesuai dengan Keputusan Bupati Rokan Hilir Nomor 476 tahun 2012 tanggal 9 Agustus 2012, sesuai dengan tupoksi, maka FPK dibina dan difasilitasi Badan Kesbang Polinmas Rohil. 

Dalam hal pemuktakhiran data suku bangsa, Kesbang Polinmas telah menyurati kecamatan-kecamatan untuk permintaan data suku bangsa atau etnis di Kabupaten Rokan Hilir, namun baru baru data dua kecamatan yang masuk, termasuk untuk nama tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat. 

Kegunaan data tersebut untuk mengetahui keragaman suku agama dan ras di Kabupaten Rokan Hilir untuk pembinaan pembauran. 

Dalam sesi tanya jawab, Ketua FPK Rohil, Ibrahim Ahmad mengatakan, sejak terbentuknya FPK, sampai saat ini belum dilantik dan belum memiliki dana pembinaan dan fasilitas. 

Sedangkan Sabarudin, dari Lembaga Adat Melayu Riau, Rohil, mengusulkan, agar terjadi pembauran, perlu dibentuk forum pembauran bagi generasi muda dan menyediakan satu pentas untuk menampilkan seni budaya semua suku.(roi04)

Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang Polinmas) Rohil, Suandi menjadi narasumber Sosialisasi Percepatan Pembauran bagi Masyarakat dan Pemberian Tanda Penghargaan Pembauran Tahun 2016 tajaan Badan Kesbangpol Provonsi Riau di Rohil. Materi yang disampaikan, Strategi Pelaksanaan dan Penerapan Pembauran Kebangsaan di Kabupaten Rokan Hilir, Selasa (12/4/16) di Hotel Lion Bagansiapiapi, dihadiri sejumlah tokoh agama, suku dan ras.

Post a Comment

Powered by Blogger.