ROKAN HULU, TAMBUSAI - Managemen CV Mulya Mulyo Sari (MMS) sebagai Suplyer bibit Kacang Kedelai di Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Rokan Hulu (Rohul) pihak produsen berjanji akan mengganti bibit yang tak tumbuh termasuk kerugian para petani.
Disampaikan, penyuplai bibit Kacang Kedelai di Rohul CV Bravo Jaya, Suhartono melalui Anggotanya Khairuddin alias Ucok, Rabu (27/4) mengatakan, pihaknya kini sedang tengah berkoordinasi dengan Direktur CV MMS di Solo Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sebagai proddusen untuk mengganti seluruh bibit Kacang Kedelai yang tidak tumbuh tersebut, kini pengirimannya sebanyak 20 Ton sedang di jalan menuju Rohul, sidangkan sisanya menyusul.
"Sesuai dengan isi surat tersebut Bambang Supriyadi Direktur CV MMS menyatakan bersedia bertanggung jawab dan menjamin atas penggantian benih Kacang Kedelai dalam kegiatan pelaksanaan pengembangan budidaya Kacang Kedelai kegiatan PAT-PIP (Ekstensifikasi) Tahun 2016 yang disuplai CV Putra Mahligai Kontraktor dan CV Bravo Jaya," bebernya.
Lanjut Ucok, temuan benih Kacang Kedelai yang tidak sesuai dengan label yang disuplay, tentu itu tidak menjadi tanggung jawab dari pihak CV Putra Mahligai Kontraktor dan CV Bravo Jaya, selaku pihak pengadaan dan akan menjadi tanggung jawab pihak CV MMS sebagai produsen benih.
Sementara itu Danramil 02 Rambah Arm Alza Septendi membenarkan persoalan tersebut, kini TNI dan Polri bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap tanaman pangan Padi, Jagung dan Kacang Kedele (PAJALE) di Rohul.
"Sesuai dengan hal tersebut kita juga langsung menemui penyuplai bibit Kacang Kedelai di Solo agar tidk terjadi lagi untuk kedua kalinya masyarakat menerima bibit yang kurang bagus," pungkasnya.
Alza menghimbau kepada Masyarakat petani agar bersabar menuggu pengganti bibit tersebut yang kini sudah dikirim. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini penggantinya sudah bisa dibagikan kembali kepada petani yang mendapat bantuan," tukasnya.
Disampaikan Salah seorang Pengurus Kelompok Tani (Koptan), di Kecamatan Rambah, yang tidak mau disebutkan namanya, mereka mengaku tidak mungkin lagi menanam Kacang Kedelai, sebab akibat bibit tersebut tidak tumbuh, karena masyarakat berinisiatif untuk menggantinya dengan kacang tanah.
"Kami sudah banyak rugi pak, belum lagi biaya mengolah lahan, kami tak mungkin lagi menanam Kacang Kedelai, sebab kami sudah menanam Kacang Tanah," tutupnya.
Kepala DTPH Rohul, Mubrizal menjawab, hal itu sudah dikirim uji laboratorium di Pekanbaru dan hasil pengujiannya dari Dinas Pertanian dan Peteranakan Provinsi Riau melalui Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanman Pangan dan Holti Kultra, di tanda tangani PBT Mdaya Ir. Netty Simaremare, sudah diterima pihak Pemkab Rohul.
"Dari hasil pengujian, laporan lengkap pengecekan mutu benih, pada Tanggal 12 April 2016, dengan Produsen CV. Mekar Mulyo Sari, selesai pengujian Tanggal 22 Aprril 2016, memang kondiasinya, sangat sensitif, karena biji besar dan selaputnya tipis, daya tumbuh benihnya dari 75 persen menjadi 33 persen," ujarnya.
Diuangkapnya, penyebabnya bisa mungkin karena penyimpanan benih, lama pengangkutan dari Jawa Tengah ke Provinsi Riau hampir sekitar 10 hari, sehingga kadar air naik, tentu menyebabkan daya tumbuhnya berkuarang.
"Kita sudah lakukan koordinasi dengan pihak TNI selaku pengawas langsung, kalau benih yang rusak itu harus diganti dengan catatan benih lama yang belum ditanam harus dikembalikan", pungkasnya.(dow/kim)
Post a Comment