BERITA RIAU, PEKANBARU - Rumah Kepala Dinas Bina Marga Pemprov Riau Syafril Tamun di Pinang No.91 Wonorejo, Marpoyan Damai, Pekanbaru menjadi sasaran teror. Jumat (19/2/16) sekitar pukul 4.00 WIB dua pria bersepeda motor melemparkan bom Molotov, namun meledak sebelum mengenai rumah.
Kepala Dinas Bina Marga Pemprov Riau, Syafril Tamun |
Tuan rumah sendiri, Syahril saat terjadi retor sedang tak dirumah. Ikut rombongan Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman melakukan kunjungan kerja ke Dumai.
“Saya tadi ditelphon Satpam kalau rumah saya di Jalan Pinang dilempari bom Molotov, tapi tak sampai kena. Meledak di udara,” tutur Syahril kepada Wartawan yang menghubunginya.
Terkait teror tersebut, Syahril Tamum tak ingin menduga-duga pemicu dan pelakunya. Namun, ia tak memungkiri kalau kemungkinan ada kaitannya dengan tugasnya yang menangani banyak proyek bernilai miliaran.
“Mungkin saja, tapi saya tak bisa memastikan. Tapi, dalam setahun terakhir ini saya tak pernah merasa punya musuh. Tak pernah ada ancaman saya terima,” tuturnya.
Karena itu, Syahril mengharapkan aparat kepolisian mengusut tuntas aksi teror di rumahnya tersebut. Ia siap memberikan rekaman CCTV yang menangkap visual pelaku yang melakukan teror di rumah pribadinya tersebut.
“Ada rekaman mereka yang melakukan teror. Nanti kita akan serahkan pada polisi untuk bisa cepat diusut,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Bukit Raya, Ipda M Bahari Abdi menjelaskan, pagi itu Muksan yang tengah bertugas di kediaman Syafril Tamun tiba-tiba saja dikejutkan dengan suara pecahan botol di garasi mobil. Kaget dengan suara tersebut, ia pun langsung memeriksa ke arah sumber suara. Begitu diperiksa ke garasi, ditemukanlah botol Teh Botol Sosro yang mengeluarkan api.
"Saksi lalu memadamkan api tersebut agar tak membesar. Setelah api padam, saksi lalu keluar pekarangan rumah dan sempat melihat ada dua orang berjalan kaki dengan gerak gerik mencurigakan yang jaraknya tak jauh dari TKP. Tak berapa lama kemudian datang lagi orang tak dikenal dengan mengendarai motor Honda Beat putih biru menghampiri kedua orang yang berjalan kaki tadi. Saksi melihat pula mereka sempat saling berbicara satu sama lain, hanya saja saksi tak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan," kata Abdi
Mantan Kanit Reskrim Polsek Rumbai Pesisir ini menambahkan, sesaat usai orang tak dikenal tersebut saling berkomunikasi, mereka pun langsung pergi meninggalkan TKP.
"Saksi tidak mengenal mereka. Diduga kejadian pelemparan molotov ini berhubungan dengan proyek pemerintah, apalagi rumah tersebut milik Kadis Bina Marga Riau, Syafril Tamun. Di TKP, kita juga menemukan barang bukti pecahan Botol Teh Botol Sosro dan sumbu dari kain. Kita masih lakukan penyelidikan pasca kejadian ini," singkatnya.(dow/rit)
Post a Comment