BERITA RIAU, ROKAN HULU - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) mengakui, dampak komiditi di Indonesia turun menyebabkan ekonomi di Rohul melambat.

http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Rohul
Kepala BPS Rokan Hulu
Demikian disampaikan ‎Kepala BPS Rohul Ir.Budi, Diakuinya pertumbuhan ekonomi Rohul di 2015 belum bisa dipast‎ikan statistiknya, karena pihaknya masih mendata distribusi persentase produk domestik regional bruto Migas dan Tanpa Migas Rohul atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha.

"Pertumbuhan ekonomi di 2015 belum didata karena semua sektor kita data seperti pertanian, industri, perdagangan, pengangkutan, pertambangan, perkebunan, dan masih banyak lagi,"ujar Ir Budi saat ditemui  dikantornya.

Di tambahka Ir Budi‎ .bahwa  di tahun ‎2014 pertumbuhan ekonomi rohul 6,57 % meningkat dari tahun 2013 sekira 6,44%, hal itu disebabkan kenaikan harga dari komiditi TBS Sawit dan karet.

"Pada tahun 2014 sedikit naiknya dibandingkan 2013, hal itu dipengaruhi kenaikan dari harga komiditi,"ujarny.

‎Ir Budi mengakui angka kemiskinan Rohul pada tahun 2015 belum diketahui, namun pada tahun 2014 angka kemiskinan di Rohul menurun sekira 10,13 % dengan jumlah warga miskin sekira 58.290 jiwa dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 10,86 %.

‎Menurutnya, untuk mengetahui angka kemiskinan, kita pakai metode sampel, dengan mengacak sekitar 500 rumah tangga‎, dengan melihat kalori yang dimakan sekira  2500 kkal.

"Menentukan kemiskinan itu dalam sehari bisa sekali atau dua kali makan‎,"ujarnya.(dow/kim)

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) mengakui, dampak komiditi di Indonesia turun menyebabkan ekonomi di Rohul melambat. Demikian disampaikan ‎Kepala BPS Rohul Ir.Budi, Diakuinya pertumbuhan ekonomi Rohul di 2015 belum bisa dipast‎ikan statistiknya, karena pihaknya masih mendata distribusi persentase produk domestik regional bruto Migas dan Tanpa Migas Rohul atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha.

Post a Comment

Powered by Blogger.