PEKANBARU, TENAYAN RAYA -  Saat ini, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru kembali bertambah 17 kasus. Hingga minggu ke-49 tahun 2017 ini, total korban DBD sudah mencapai 585 orang.

"Minggu lalu ada 576 kasus dan pada minggu ini ada 585 kasus. Sedangkan kasus DBD masih tertinggi di Kecamatan Bukitraya berjumlah 91 orang, " ujar Kepala Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, Helda S Munir saat dikonfirmasi melalui Surya Delvifiria SKM selaku Kasi Pencegahan Penyakit Menular, Rabu (20/12/2017 ).

Dijelaskan Surya Delvi SKM, kasus DBD ini bisa ditekan jika masyarakat ikut andil dengan cara menerapkan hidup sehat. ia menghimbau masyarakat untuk melakukan 3 M plus agar bisa memutus mata rantai penyebaran DBD.

Delvi menambahkan, abate dan racun malation yang dipakai untuk satu tahun ke depan, sudah disiapkan Diskes. Tetapi untuk penggunaan itu harus tetap melakukan fogging sesuai standard operating procedure (SOP).

"Apabila ada kasus, Diskes lakukan penyelidikan etiomologi. Jika dinyatakan ada jentik nyamuk, baru dilakukan fogging," sebut Delvi.

Dijelaskan Delvi korban yang rawan diserang DBD dominan anak-anak usia 0 sampai 14 tahun. Ia sudah mempersiapkan surat edaran yang nantinya akan dikirim ke seluruh camat se-Kota Pekanbaru. Surat edaran tersebut berisi sejumlah instruksi dan himbauan yang harus dilakukan oleh Camat dan Lurah untuk menekan angka DBD.

"Surat edaran yang akan dikirimkan ke seluruh Camat tersebut berisi himbauan kepada masyarakat agar berperilaku hidup sehat, dan mengalakkan program satu rumah satu jumantik dan pemasangan lavitrap," ungkap Delvi.(dow)

Saat ini, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru kembali bertambah 17 kasus. Hingga minggu ke-49 tahun 2017 ini, total korban DBD sudah mencapai 585 orang. "Minggu lalu ada 576 kasus dan pada minggu ini ada 585 kasus. Sedangkan kasus DBD masih tertinggi di Kecamatan Bukitraya berjumlah 91 orang, " ujar Kepala Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, Helda S Munir saat dikonfirmasi melalui Surya Delvifiria SKM selaku Kasi Pencegahan Penyakit Menular, Rabu (20/12/2017 ).

Post a Comment

Powered by Blogger.