BERITA RIAU, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, telah mencairkan dana tidak terduga sebesar Rp500 juta bagi penanggulangan bencana kabut asap di wilayah setempat.
"Dua hari lalu dana tanggap darurat sudah cair Rp500 juta," kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) setempat Musa di Pekanbaru, Rabu.
Musa menyebutkan terkait penggunaan diserahkan ke koordinator penanggulangan bencana asap dalam hal ini dipimpin Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam kebakaran (BPBD).
"Mereka yang memerlukan biaya untuk penanggulangan asap harus mengajukan proposal penggunaan, misalkan Diskes dan BPBD," tandasnya.
Sekretaris Daerah Pekanbaru, Syukri Harto, mengakui bahwa Pemerintah Kota tiap tahunnya selalu mencadangkan dana tidak terduga pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Uang ini bisa digunakan sewaktu-waktu bagi penanggulangan bencana.
"Besarannya tahun lalu sama dengan tahun ini Rp1 miliar," ujar Syukri Harto.
Menurut Syukri dana ini disediakan bagi kepentingan mendadak, jika tidak ada kejadian maka kembali ke kas negara.
"Dana itu bisa digunakan bagi penanggulangan bencana, jika memenuhi syarat," tegasnya.
Kepala BPBD Pekanbaru Burhan Gurning mengatakan Pemkot sudah mengeluarkan kebijakan untuk mengevakuasi bayi dan balita dari keluarga miskin ke posko evakuasi yang didirikan di aula kantor wali kota.
Ruangan aula disulap menjadi ruangan perawatan dan layak huni bagi bayi dan balita. Dilengkapi fasilitas seperti boks bayi, kipas anggin, air conditioner (AC) kasur, bantal, karpet, matras makanan bayi dan sebagainya yang diperlukan untuk kenyamanan.
"Mulai Selasa malam posko evakuasi ini sudah beroperasi," ujarnya.
Kadiskes Pekanbaru Helda S Munir membenarkan pihaknya kini sudah melakukan pengadaan bagi keperluan posko evakuasi bayi di aula kantor wali kota.
"Kami sewa boks bayi, beli perlengkapan susu dan makanan bayi, tabung oksigen, dan sebagainya yang diperlukan bagi operasional posko evakuasi," urai Helda.
Sebelumnya diberitakan, Pemkot Pekanbaru membuka posko evakuasi bayi dan balita di aula kantor setempat. Gunanya melokalisir bayi dari keluarga miskin yang telah menderita akibat terpapar kabut asap.
Camat berkoordinasi dengan Puskesmas diminta melakukan sosialisasi dan penjemputan bagi keluarga miskin yang memiliki bayi dan balita.(dow/anr)
Post a Comment