KUANSING, TELUK KUANTAN - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Republik Indonesia Luhut Binsar Panjaitan mengirim anak buahnya ke Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Selasa (3/11/2020).

Mereka diperintahkan untuk mengumpulkan bahan keterangan (Pulbaket) dan informasi terkait aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang marak di Kuansing.


Kehadiran Deputi Bidang Koordinasi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves yang diwakili Suhendar disambut langsung Pjs Bupati Kuansing Roni Rakhmat bersama Sekda Dianto Mampanini serta pejabat Kuansing lainnya.

Sementara, bersama Suhendar datang Gakkum LHK serta perwakilan perusahaan PT Duta Palma Nusantara. Dalam kesempatan itu, Suhendar menyatakan bahwa Kemenko Marves mendapat laporan bahwa aktivitas PETI dan penggunaan merkuri masih marak di Kuansing.

"Bahkan, aktivitas PETI sampai di areal operasional perusahaan. Selain berdampak ke lingkungan, juga berdampak pada iklim investasi di Indonesia," ujar Suhendar.

"Karena itu, kami datang melakukan pengumpulan bahan keterangan dan informasi terkait PETI ini. Kami ingin melihat langsung kerusakan lingkungan akibat PETI dan penggunaan merkuri," tambah Suhendar.

Selain berkoordinasi dengan Pemkab Kuansing, tim yang dikirim Kemenko Marves juga melakukan koordinasi dengan masyarakat dan instansi terkait.

"Hasil dari kegiatan ini, akan menjadi bahan rekomendasi kebijakan pengendalian kerusakan lingkungan akibat PETI dan penggunaan merkuri, untuk mendukung rancangan Perpres tentang pemulihan lahan akibat pertambangan," ujar Suhendar.

Selain itu, juga sebagai bahan capaian major project RPJMN 2020-2024 dan bahan persiapan konfrensi COP-Minamata 2021.(dow)

#beritakuansing

Post a Comment

Powered by Blogger.