RIAU, PEKANBARU - Pemprov Riau masih berharap dana bagi hasil (DBH) Riau naik. Pasalnya itu sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia di awal 2018 ini.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Riau
Syahrial Abdi
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Riau Syahrial Abdi, Minggu 4 Maret 2018. 

Dia mengatakan jika kondisi harga minyak dunia demikian, tentunya Riau berhak untuk mendapat DBH lebih besar dari tahun sebelumnya. "Kalau minyak dunia naik tentu ini jadi angin segar bagi DBH Riau," katanya.

Tahun 2013 produksi Barel Bagian Total Lifting (BBTL) terdapat 126.556.611,67 barel, tahun 2014 turun menjadi 119.433.077,73 barel, tahun 2015 turun menjadi 111.064.878,01 barel. Tahun 2016 turun lagi menjadi 98.892.755,91 barel. Sedangkan pada semester pertama tahun 2017, produksi minyak bumi baik yang dikelola Chevron dan BUMD berada diangka 21.862.029,44 barel.

Namun persoalannya saat ini tergantung pada seberapa besar produksi minyak mentah dari Riau. Jika jumlahnya bisa ditingkatkan memang secara otomatis akan terjadi peningkatan DBH. Dia menjelaskan, perhitungan DBH itu berdasarkan basicly lifting.

"Harapan kita kalau produksi bisa dipertahankan dan ditingkatkan, harga naik, lifting pasti akan terjadi kenaikan, instrumen perhitungan DBH pasti akan naik. Sepanjang faktor-faktor pengurang yang menjadi komponen recovery tidak ikut naik," terangnya.(dow)

RIAU, PEKANBARU - Pemprov Riau masih berharap dana bagi hasil (DBH) Riau naik. Pasalnya itu sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia di awal 2018 ini.

Post a Comment

Powered by Blogger.