RIAU, PELALAWAN - Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Wilayah Riau akan menyurati PT RAPP, terkait rencana PT RAPP 'mengimpor' 1.500 tenaga kerja asing ke Pangkalan Kerinci untuk membangun pabrik.

Hal ini dikatakan Koordinator Wilayah KSBSI Provinsi Riau, Juandy Hutauruk, Selasa (27/2/2018). Dikatakannya, dirinya sudah memanggil DPC KSBSI Kabupaten Pelalawan terhadap kedatangan 1.500 tenaga kerja asing di PT RAPP tersebut. Apalagi dalam waktu dekat ada 200 orang asal Tiongkok segera tiba. Bahkan 80 di antaranya sudah bekerja di RAPP membangun pabrik tersebut.

"Kami akan susun langkah-langkah untuk menolak tenaga kerja asing yang bekerja membangun pabrik di PT RAPP tersebut. Langkah pertama kami akan surati PT RAPP, Disnaker dan DPRD mempertanyakan mengapa sampai hal ini terjadi dan dibiarkan," ujarnya.

Dikatakannya, kebijakan PT RAPP mendatangkan 1.500 orang tenaga kerja asing tersebut, menyedihkan. "Apa untungnya bagi Pelalawan, jika tenaga kerjanya dari negara asing. Ini sangat menyedihkan, karena masih banyak tenaga kerja lokal di Kabupaten Pelalawan yang mampu bekerja membangun pabrik tersebut," ujarnya.

Karena itu, ia meminta agar pemerintah segera menolak tenaga kerja asing yang bekerja membangun pabrik di PT RAPP tersebut. Hal ini menurutnya untuk menghindari hal-hal negatif yang tidak diinginkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kadisnaker Provinsi Riau, Rasidin Siregar, mengungkapkan adanya pengajuan 1.500 orang tenaga kerja asing untuk pembangunan pabrik PT RAPP tersebut.

Sementara Oky Drajat, Kasi Wasdakim Kantor Imigrasi Pekanbaru, mengungkapkan, PT RAPPmelaporkan akan masuk 200 orang tenaga kerja asing asal Tiongkok untuk pembangunan pabrik tersebut. Bahkan 80 orang di antaranya sudah masuk hingga 22 Februari lalu.(dow)

RIAU, PELALAWAN - Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Wilayah Riau akan menyurati PT RAPP, terkait rencana PT RAPP 'mengimpor' 1.500 tenaga kerja asing ke Pangkalan Kerinci untuk membangun pabrik. Hal ini dikatakan Koordinator Wilayah KSBSI Provinsi Riau, Juandy Hutauruk, Selasa (27/2/2018). Dikatakannya, dirinya sudah memanggil DPC KSBSI Kabupaten Pelalawan terhadap kedatangan 1.500 tenaga kerja asing di PT RAPP tersebut. Apalagi dalam waktu dekat ada 200 orang asal Tiongkok segera tiba. Bahkan 80 di antaranya sudah bekerja di RAPP membangun pabrik tersebut. "Kami akan susun langkah-langkah untuk menolak tenaga kerja asing yang bekerja membangun pabrik di PT RAPP tersebut. Langkah pertama kami akan surati PT RAPP, Disnaker dan DPRD mempertanyakan mengapa sampai hal ini terjadi dan dibiarkan," ujarnya.

Post a Comment

Powered by Blogger.