KUANSING, TELUK KUANTAN - Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kuantan Singingi mengalami pasang surut. Berdasarkan data yang himpun riauterkinicom belum lama ini dari Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi yang cukup parah itu justru terjadi pada tahun 2015 lalu. Di tahun ini perekonomian Kabupaten Kuansing mengalami minus sebesar 2.14 persen.
Sementara pada tahun 2016 tercatat mengalami peningkatan dibandikan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kuansing tahun 2016 mencapai 3,88 persen, sedangkan tahun 2015 terkontraksi sebesar minus 2,14 persen atau pertumbuhan ekonomi pada tahun ini minus sebesar 2,14 persen.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh kategori Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 20,73 persen. Seluruh kategori ekonomi PDRB yang lain pada tahun 2016 mencatat pertumbuhan yang positif kecuali kategori pertambangan dan penggalian yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 9,72 persen dan kategori pengadaan Air, Pengelolaan Limbah dan Daur Ulang sebesar minus 0,69 persen.
Adapun kategori-kategori lainya berturut-turut mencatat pertumbuhan yang positif, diantaranya kategori Penyediaan akomodasi dan makanan minum sebesar 6,92 persen, kategori Industri Pengolahan sebesar 6,02 persen, kategori jasa lainya sebesar 5,06 persen. Kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 4,41 persen, sedangkan kategori konstruksi sebesar 4,26 persen kategori Informasi dan Komunikasi sebesar 4,41 persen.
Kategori lainya yang mengalami pertumbuhan adalah kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 3,70 persen, kategori Transportasi dan pergudangan sebesar 3,57 persen, kategori jasa perusahaan sebesar jasa pendidikan sebesar 2,19 persen, kategori real estate sebesar 1,45 persen, kategori jasa keuangan dan asuuransi sebesar 0,77 persen, jasa kesehatan sebesar 0,27 persen, serta kategori administrasi pemerintahan, pertanahan, dan jaminan sosial sebesar 0,22 persen.
Pada tahun 2016 ini kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan memberi kontribusi tertinggi terhadap PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 49,61 persen, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 49,48 persen. Subkategori Pertanian, Peternakan, Perburuan, dan jasa Pertanian memnyumbang paling besar terhadap total PDRB sebesar 39,94 persen, dan subkategori kehutanan dan penebangan kayu menyumbang sebesar 8,40 persen, dan subkategori perikanan menyumbang 1,26 persen.
Nilai tambah atas dasar harga berlaku pada kategori pertanian, kehutanan dan perikanan tahun 2016 adalah Rp13.652,38 miliar. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp10.005,88 miliar.
Secara umum, kategori pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Kuantan Singingi mengalami peningkatan sejak tahun 2012 hingga tahun 2016. Laju pertumbuhan kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan tahun 2016 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan kategori ini mencapai 4,41 persen dibanding tahun 2015 yang hanya mencapai 0,70 persen. Peningkatan laju yang cukup signifikan ini bersumber dari kembali meningkatnya harga jual karet di Kabupaten Kuansing
Pertumbuhan subkategori pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian sebesar 5,17 persen, pertumbuhan subkategori kehutanan dan penebangan kayu sebesar 0,24 persen, dan pertumbuhan subkategori perikanan sebesar 2,98 persen pada tahun 2016 lalu.
Secara rinci dijelaskan, mulai dari tahun 2011 lalu pertumbuhan ekonomi Kuansing sebesar 4.17 persen, tahun 2012 sebesar 5.93 persen, tahun 2013 sebesar 5.47 persen, tahun 2014 sebesar 5.14 persen dan tahun 2015 atau pada tahun pelaksanaan Pilkada Kuansing ini pertumbuhan ekonomi minus sebesar 2.14 persen, selanjutnya pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan sebesar 3.88 persen.(dow)
Post a Comment