ROKAN HULU, PASIR PENGARAIAN - Gandeng mahasiswa Universitas Pasir Pengaraian (UPP) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) gelar Festival Solo Lagu Melayu se-Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) di lapangan Dataran Tinggi Pematang Baih, Pasirpangaraian.
Dimana, Festival yang diprakarsai Kabupaten digelar selama dua hari resmi dibuka Kepala Disparbud RohulDrs. Yusmar M.Si, pada Jumat malam (26/1/2018).
Dimana, pembukaan Festival turut dihadiri Rektor UPP Adolf Bastian, Kepala Bapenda Rohul Jonni Muchtar, masyarakat luas.
Ketua Panitia, Budiman, mengungkapkan, Festival Solo Lagu Melayu se-Rohul perdana dipusatkan di lapangan Dataran Tinggi Pematang Baih diikuti sekitar 27 peserta.
"Setiap peserta membawakan dua lagu, yakni satu lagu tetap dan kedua lagu yang sudah ditentukan oleh panitia," katanya.
Budiman juga mengungkapkan, pada malam pertama festival, ada 9 peserta dari 27 peserta yang akan memamerkan suara emasnya. Festival sendiri digelar selama dua hari, Sabtu malam (27/1/2018) sudah memasuki babak final.
Sementara, Rektor UPP Adolf Bastian mengucapkan terima kasih kepada pihak Disparbud Rohul karena telah mendukung penuh kegiatan budaya yang diprakarsai mahasiswa UPP. Festival ini menurutnya menjadi tantangan bagi agent of change.
Menurutnya, mahasiswa bukan hanya sebagai pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), namun mereka harus ikut dalam pengembangan budaya daerah.
Masih ditempat yang sama, Kepala Disparbud Kabupaten Rohul Yusmar, mengungkapkan, festival ini juga sebagai tepat yang pas untuk mengenalkan brand pariwisata Kabupaten Rohul "Rokan Hulu The Diversity Of Melayu".
Bukan hanya brand, Yusmar juga mengenalkan Tanjak Melayu Khas Rohul yang diberinama "Unak Serantau" kepada mahasiswa dan masyarakat umum yang hadir menyaksikan festival di Pematang Baih.
Dirinya mengaku, kerjasama antara Disparbud Kabupaten Rohul dengan mahasiswa UPP untuk Festival Solo Lagu Melayu se-Rohul perdana merupakan awal kecil, tidak menutup kemungkinan akan ada kerjasama lebih besar lagi ke depannya.
"Kita mengharapkan seluruh peserta menampilkan bisa membumingkan dan ikut melestarikan lagu khas Melayu Rohul dan Riau ini, sehingga dikenal oleh masyarakat luar daerah," imbuhnya, Sabtu (27/1/2017).
Lebih lanjut dijelaskanya, melalui festival ini juga dirinya sangat berharap mahasiswa bisa lebih mengkreasikan dirinya pada lagu-lagu melayu.
"Semuanya bagus-bagus suaranya, semoga lagu melayu akan tetap lestari," pungkasnya.(dow)
Post a Comment