BENGKALIS, BENGKALIS - Naas, nasib usaha petani Desa Simpang Ayam, Kecamatan Bengkalis, setidaknya sekitar 15 ribu batang tanaman Nanas tergabung Kelompok Tani Rantau Bertuah hanyut ke laut karena gerosan abrasi dari gelombang Selat Malaka. 

Para petani tidak dapat berbuat banyak, dan hanya bisa menyaksikan lahan yang ditanami Nanas tersebut berangsur-angsur amblas karena hentaman gelombang. 

http://www.beritabengkalis.com/
Abrasi parah baru diketahui Jum'at (28/11/17) lalu, dan mengakibatkan belasan ribu batang Nanas tersebut dipastikan gagal panen. 

"Angin kuat dalam beberapa hari, angin kuat dan ombak besar. Kebun Nanas kami terkena abrasi dan hanyut ke laut. Kami mengetahui Jum'at lalu," ungkap Sutarno, salah seorang anggota Kelompok Tani Rantau Bertuah, Senin (4/12/17).

Disebutkan Sutarno, lahan berisi Nanas yang terkena abrasi sebanyak 2 petak baru ditanami selama 3 bulan terakhir. Akibat dampak abrasi ini, petani mengalami kerugian sekitar belasan juta rupiah. 

Terpisah, Kepala Desa Simpang Ayam, Mujiono ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian abrasi yang menghantam lahan ditanami Nanas milik kelompok tani tersebut. 

"Informasi sudah kita terima, kondisi abrasinya cukup parah," ungkap Muji.(dow)

Naas, nasib usaha petani Desa Simpang Ayam, Kecamatan Bengkalis, setidaknya sekitar 15 ribu batang tanaman Nanas tergabung Kelompok Tani Rantau Bertuah hanyut ke laut karena gerosan abrasi dari gelombang Selat Malaka. Para petani tidak dapat berbuat banyak, dan hanya bisa menyaksikan lahan yang ditanami Nanas tersebut berangsur-angsur amblas karena hentaman gelombang. Abrasi parah baru diketahui Jum'at (28/11/17) lalu, dan mengakibatkan belasan ribu batang Nanas tersebut dipastikan gagal panen.

Post a Comment

Powered by Blogger.