KAMPAR, BANGKINANG - Jalan nasional dari Rantau Berangin, Desa Merangin, Kecamatan Kuok hingga Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar yang berbatasan dengan Provinsi Sumbar masuk dalam catatan daerah yang rawan longsor .

Untuk mengantisipasi terjadinya longsor, selama arus mudik dan balik Lebaran 1438 Hijriyah/2017 Masehi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU PR) Provinsi Riau akan menyiagakan alat berat di titik rawan longsor.

http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Kampar
Kepala Bidang Preservasi Dinas PU PR Provinsi Riau, Budi Yoga kepada wartawan mengatakan, pihaknya akan menyiagakan lebih dari 30 alat berat di sejumlah titik rawan bencana alam saat mudik nanti di seluruh titik rawan bencana di Provinsi Riau.

Menurut Budi Yoga, di posko yang akan dibangun Dinas PUPR bersama Kementerian PU tersebut akan disediakan tiga jenis alat berat, seperti ekskavator, grader dan alat pemadat tanah.

Sementara itu dari pantauan di lapangan, Sabtu (10/6/2017), beberapa titik rawan longsor terlihat jelas di sekitar daerah PLTA Koto Panjang terutama tebing-tebing di sepanjang jalan dari Rantau Berangin menuju perbatasan Sumbar.  

Ancaman juga terjadi di badan jalan yang merupakan timbunan yang menghubungkan dua bukit. Apabila terjadi hujan dengan intensitas yang cukup lama setelah musim kemarau seperti saat ini biasanya ada beberapa titik badan jalan yang longsor ke jurang.

Dari pantauan juga tampak kondisi jalan di Desa Merangin menuju Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar terdapat beberapa titik kerusakan. Jalan banyak berlubang sehingga pengendara berusaha menghindari lubang. Kondisi ini membuat rawan terjadinya kecelakaan.

Kemudian ada badan jalan yang longsor di Desa Pulau Gadang yang sudah lama terjadi dan belum ada perbaikan. Hanya ada drum yang mengingatkan pengendara berhati-hati agar tidak masuk ke dalam jurang. Titik jalan longsor ini terdapat sekira 1 kilometer sebelum Simpang Citra Desa Pulau Gadang dari arah Rantau Berangin.

Hasil pantauan lain, beberapa pekerja penggali batu cadas di tebing-tebing di pinggir jalan nasional Riau-Sumbar sekitar area PLTA Koto Panjang tampak tetap melakukan aktivitasnya.

Beberapa pekerja menyebutkan bahwa mereka terpaksa melakukan pekerjaan ini demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya meskipun mereka sadar bahwa akibat kegiatan penggalian batu cadas membuat tebing di pinggir jalan nasional ini rawan longsor dan sekaligus mengancam nyawa mereka.

Sebelumnya, Kapolres Kampar, AKBP Deni Okvianto telah melakukan peninjauan terhadap ruas jalan Riau-Sumbar yang rawan terjadi bencana termasuk di sekitar area PLTA Koto Panjang.

Polres Kampar sebelumnya juga telah melakukan rapat koordinasi dengan segenap stake holder guna menyambut operasi Ramadniya untuk pengamanan Perayaan Idul Fitri 1438-H dan kegiatan-kegiatan lain yang menyertainya. 

Operasi ini digelar mulai 19 Juni sampai dengan 4 Juli 2017.(kim)

Jalan nasional dari Rantau Berangin, Desa Merangin, Kecamatan Kuok hingga Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar yang berbatasan dengan Provinsi Sumbar masuk dalam catatan daerah yang rawan longsor . Untuk mengantisipasi terjadinya longsor, selama arus mudik dan balik Lebaran 1438 Hijriyah/2017 Masehi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU PR) Provinsi Riau akan menyiagakan alat berat di titik rawan longsor.

Post a Comment

Powered by Blogger.