RIAU, PEKANBARU - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan perputaran uang disektor pariwisata Riau sangat cepat. Peluang ini harusnya bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM di Riau, untuk perbaikan ekonomi masyarakat. "Perputaran uang di sektor pariwisata ini sangat instan," katanya, Jumat (19/08/2016).

Dia juga menyebutkan, langkah pemerintah memfokuskan pengembangan pariwisata budaya harusnya akan semakin bisa menjadi peluang pengembangan bagi ekonomi kreatif. Pemerintah memberanikan diri untuk mengembangkan pariwisata berbasis budaya dikarenakan Riau tidak lagi kuat jika hanya mengandalkan Crude Palm Oil dan Migas saja.

http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Riau
"Kami sudah lakukan penghitungan. Kalau hanya mengandalkan CPO dan Migas saja sulit. Sementara realisasi anggaran pemerintah pada tahun 2015 lalu juga sedikit, hanya 60 persen. Akhirnya ekonomi Riau terganggu," sambungnya.

Dia menambahkan, secara umum potensi wisata Riau berbasis budaya di Riau cukup besar untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan. Apalagi jika digali dari empat sungai besar di Riau. Terutama untuk alam. Saat ini, sejumlah kabupaten dan kota di Riau sudah merasakan dampaknya. Dan prinsipnya sangat murah.

"Cukup dengan menjaga lingkungan dan merapikan saja, orang sudah mau berkunjung. Tidak perlu lagi menunggu realisasi APBD uang yang beredar disektor pariwisata Riau banyak, " tambahnya.

Andi Rachman mengatakan, semua pihak harus berperan aktif untuk mengisi sektor tersebut supaya tumbuh. Instansi terkait bisa melakukan pemberdayaan terhadap potensi ini, seperti kerajinan tangan dan lain-lain.

"Beberapa objek wisata Riau yang sudah kita usulkan ke pemerintah pusat sudah masuk dalam kalender nasional. Bono akan dijadikan kawasan ekonomi khusus wisata. Makanya jangan hanya melihat Pekanbaru saja. Tapi lihatlah potensi daerah. Pariwisata Riau termasuk bisnis yang menjanjikan," sambungnya.(ria08)

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan perputaran uang disektor pariwisata Riau sangat cepat. Peluang ini harusnya bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM di Riau, untuk perbaikan ekonomi masyarakat. "Perputaran uang di sektor pariwisata ini sangat instan," katanya, Jumat (19/08/2016). Dia juga menyebutkan, langkah pemerintah memfokuskan pengembangan pariwisata budaya harusnya akan semakin bisa menjadi peluang pengembangan bagi ekonomi kreatif. Pemerintah memberanikan diri untuk mengembangkan pariwisata berbasis budaya dikarenakan Riau tidak lagi kuat jika hanya mengandalkan Crude Palm Oil dan Migas saja. "Kami sudah lakukan penghitungan. Kalau hanya mengandalkan CPO dan Migas saja sulit. Sementara realisasi anggaran pemerintah pada tahun 2015 lalu juga sedikit, hanya 60 persen. Akhirnya ekonomi Riau terganggu," sambungnya.

Post a Comment

Powered by Blogger.