PEKANBARU, SAIL -  Memasuki triwulan ke II tahun 2016, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dipungut oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Pekanbaru masih jauh dari target yang ditetapkan.

"Realisasi PAD kita di sektor pajak memang masih rendah, untuk saat ini baru mencapai Rp140 miliar dari total yang ditargetkan di triwulan ke II Rp200 miliar," kata Kepala Dispenda Pekanbaru Yuliasman, Jumat (20/5/2016).

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Pekanbaru
Yuliasman beralasan, pencapaian PAD nantinya akan terlihat naik saat memasuki triwulan ke III 2016 ini. Pada saat tersebut, banyak warga yang membayar pajak terlebih lagi saat pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

"Pendapatan tertinggi yang dipungut oleh Dispenda masih berasal dari pungutan pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Penerangan Jalan (PPJ)," sambungnya.

Sementara ini, realisasi pajak BPHTB yang berhasil dipungut oleh Dispenda sebesar Rp40 miliar. Kemudian untuk sektor PPJ, Dispenda telah mengumpulkan sebesar Rp35 miliar.

"Dari dua sektor itulah yang memang menjadi pajak yang tertinggi. Kalau yang terendah itu pungutan pajaknya berada di sektor pajak galian C bukan logam," jelas Yuliasman.

Meskipun demikian, mantan Sekretaris Dispenda tersebut tetap optimis untuk mencapai target  pajak pada triwulan II tahun 2016 ini.

"Untuk mencapai target itu, kita melakukan berbagai inovasi seperti membuka layanan UPTD di setiap kecamatan hingga melakukan jemput bola ke rumah-rumah dan kita juga membuka pelayanan Sabtu Minggu," tutupnya.(dow/mel)

Memasuki triwulan ke II tahun 2016, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dipungut oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Pekanbaru masih jauh dari target yang ditetapkan. "Realisasi PAD kita di sektor pajak memang masih rendah, untuk saat ini baru mencapai Rp140 miliar dari total yang ditargetkan di triwulan ke II Rp200 miliar," kata Kepala Dispenda Pekanbaru Yuliasman, Jumat (20/5/2016).

Post a Comment

Powered by Blogger.