ROKAN HULU, RAMBAH HILIR - Gagalnya proyek penanaman bibit kedelai yang dibiayai dari dana APBN, ternyata tidak hanya dialami oleh Petani desa Menaming Kecamayan Rambah saja. Tapi, juga dirasakan oleh para Petani di Kecamatan Rambah Samo, kecamatan Rambah Hilir dan Bangun Purba.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Rohul
Informasi yang dihimpun di lapangan didapat data bahwa, tidak tumbuhnya bibit kedelai yang didatangkan dari Balai Benih Serifikasi Sukoharjo Jawa Tengah itu, dialami oleh kelompok Tani lima desa seperti di kecamatan Rambah Samo yakni, Desa Rambah Samo, Desa Langkitin,  Desa Rambah Utama,  Desa Mazda Makmur dan Desa Karya Mulya.

Selain itu, tidak tumbuhnya bibit kedelai bantuan juga terjadi di Dua Desa di kecamatan Rambah Hilir, yakni Desa Surombou Indah dan Desa Rambah Hilir Timur. Serta satu Desa di kecamatan Bangun Purba, yakni Desa Bangun Purba Timur Jaya Minggu (24/4).

Disebutkan Wailid, dari Dinas Pertanian memang sudah turun melihat hasil tanaman kedelai yang kerdil itu seminggu lalu, tetapi sampai hari ini belum bisa memberi solusi atas kegagalan penanaman Kacang kedelai yang telah menimpa para petani..

"Tanaman kedelai yang kerdil dan sisa benih yang belum sempat ditanam sudah dibawa untuk diuji labor, janjinya sih hari Kamis kemaren (21/4) akan diumumkan hasilnya, tetapi nyatanya gak juga kabar hasil penelitian laboratoriumnya, ada apa ini sebenarnya ?," tanya Wailid.

Ratusan petani kedelai di beberapa Desa itu kecewa berat, karena selain sudah menunggu selama sebulan, ternyata bibit kedelai yang katanya benih unggul, justru kerdil, bahkan bisa di bilang tidak tumbuh sama sekali.

Petani menyatakan mengalami kerugian mencapai jutaan rupiah per orang, karena mulai dari mengolah lahan, penyemprotan dan penanaman. Sementara bantuan pemerintah hanya berupa benih kedelai saja serta  Rezodium yang di mana di bagikan kepetani setelah bibit kedelainya di tanam tidak tumbuh.

Sementara itu, hasil uji laboratorium sampel yang dilakukan Balai Benih Serifikasi Propinsi (BBSP) Riau terhadap bibit kedelai yang tidak bagus di Menaming beberapa waktu lalu, sampai saat juga ini belum diketahui hasilnya.

"Kita masih menunggu hasil uji sample laboratorium BBSP atas benih kedelai yang kurang bagus di Menaming itu," kata Kadis Pertanian Rohul,  Mubrizal melalui Kabid Tanaman Pangan, Um Zakirman kepada wartawan Info Riau Sabtu  (23/4).

Disebutkannya,  “jika ternyata hasil uji lab menyatakan benih kedelai yang diterima petani itu tidak normal, maka pihak penyedia benih akan menggantinya” tuturnya.

Hingga saat ini, apakah dana petani yang telah menanam bibit kedelai tersebut akan di ganti oleh pemerintah atau pemborong penyedia bibit belum ada khabar yang pasti. Padahal para petani sudah mengalami kerugian yang cukup besar.(dow/kim)

Gagalnya proyek penanaman bibit kedelai yang dibiayai dari dana APBN, ternyata tidak hanya dialami oleh Petani desa Menaming Kecamayan Rambah saja. Tapi, juga dirasakan oleh para Petani di Kecamatan Rambah Samo, kecamatan Rambah Hilir dan Bangun Purba.

Post a Comment

Powered by Blogger.