PEKANBARU, TENAYAN RAYA - Niat hati hendak menutup praktek prostitusi saat datang ke Perumahan Jondul, Jalan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya, Zahrun Efendi dan teman-temannya justru jadi sasaran kemarahan sekelompok orang tak dikenal yang diduga merupakan orang-orang Flores. Korban yang merupakan anggota Front Pembela Islam (FPI) tersebut babak belur dipukuli OTK hingga mengalami luka lebam disekujur wajahnya.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Pekanbaru
Penganiayaan yang dialami korban dan rekan-rekannya itu dibenarkan juga oleh Wakapolresta Pekanbaru, AKBP S Putut Wicaksono. Putut menjelaskan, kejadian itu sendiri bermula ketika korban bersama anggota FPI lainnya mendatangi Perumahan Jondul di TKP, Sabtu (16/04/16) pukul 01.00 WIB dinihari lalu. 

Menduga adanya praktek prostitusi terselubung, korban dan rekan-rekannya pun meminta agar masyarakat setempat bisa menutup kegiatan prostitusi di Perumahan Jondul. Setelah mendapatkan jawaban bahwa penutupan segera dilakukan, tak berapa lama kemudian massa FPI pun akhirnya membubarkan diri.

"Namun, ketika mau keluar dari Perumahan Jondul, korban dan teman-temannya tiba-tiba dihadang oleh orang yang tak dikenalnya. Diduga merupakan orang-orang Flores. Saat itulah korban dipukuli dan dianiaya sampai mengalami memar di rahang sebelah kiri. Karena kalah jumlah, teman korban yang lain juga ikut dipukuli oleh OTK," katanya, Ahad (17/04/16).

Para OTK bahkan juga melakukan penghinaan agama Islam saat mengeroyok dan memukuli massa FPI tersebut. 

"Korban sudah melapor, tapi kita mesti lidik (penyelidikan) dulu. Kita juga harus memastikan OTK itu memang mereka (kelompok Flores) atau bukan," tutupnya.(dow/rit)

source : www.riau.news

Niat hati hendak menutup praktek prostitusi saat datang ke Perumahan Jondul, Jalan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya, Zahrun Efendi dan teman-temannya justru jadi sasaran kemarahan sekelompok orang tak dikenal yang diduga merupakan orang-orang Flores. Korban yang merupakan anggota Front Pembela Islam (FPI) tersebut babak belur dipukuli OTK hingga mengalami luka lebam disekujur wajahnya. Penganiayaan yang dialami korban dan rekan-rekannya itu dibenarkan juga oleh Wakapolresta Pekanbaru, AKBP S Putut Wicaksono. Putut menjelaskan, kejadian itu sendiri bermula ketika korban bersama anggota FPI lainnya mendatangi Perumahan Jondul di TKP, Sabtu (16/04/16) pukul 01.00 WIB dinihari lalu.

Post a Comment

Powered by Blogger.