KEP MERANTI, SELAT PANJANG - Angka kemiskinan di Provinsi Riau setiap tahunnya tercatat turun sekitar 0,37 persen. Kendati demikian, angka ini dinilai belum cukup untuk mengentaskan total kemiskinan yang ada.

Demikian hal itu diungkapkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, Sekretariat Wakil Presiden RI, Muhammad Arif Tasrif di Kantor Gubernur Riau, Selasa (3/7/2018).

Ia mengatakan, bahwa kondisi lemahnya perekonomian masyarakat yang ada di wilayah pedesaan menjadi penyumbang tertinggi angka kemiskinan di Riau.

Menurutnya, ini terjadi karena masih tingginya ketimpangan antar kelompok. Bahkan, faktor ini terindikasi sebagai bagian dari masalah kemiskinan hampir di seluruh wilayah di Indonesia dalam kurun waktu 50 tahun terakhir.

"Bagaimana mengatasi ketimpangan antar sesama penduduk miskin di Riau. Dalam prakteknya memeratakan kondisi sosial kemasyarakatan memang sulit dan setiap daerah punya tantangan yang berbeda," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Said Hasyim memaparkan, bahwa angka kemiskinan di daerahnya mencapai 28 persen. Angka ini, kata Said, juga sudah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya yang mencapai di atas 30 persen.

Sehingga tidak heran, jika dalam catatan diketahui, bahwa Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi daerah termiskin di Riau.

"Masalahnya di Meranti itu infrastruktur dasar seperti listrik dan air, termasuk akses jalan yang menghubungkan dari satu dserah ke daerah lain. Saat ini saja masih ada sekitar 20 persen masyarakat di daerah ini yang belum bisa menikmati listrik," urainya.(dow)

KEP MERANTI, SELAT PANJANG - Angka kemiskinan di Provinsi Riau setiap tahunnya tercatat turun sekitar 0,37 persen. Kendati demikian, angka ini dinilai belum cukup untuk mengentaskan total kemiskinan yang ada.

Post a Comment

Powered by Blogger.