ROKAN HULU, KEPENUHAN HULU - Pengusaha keranjang, di Desa Pekantebih, Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), kini sangat mengeluh, akibat stuasi ekonomi di Negeri Seribu Suluk dalam kondisi tidak stabil, sehingga usahanya jangan untuk mendapatkan untung  mencari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah sulit.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Pekanbaru
Pendi (46), Warga Pekantebih ini, menggeluti profesi sebagai tukang keranjang, sejak 5 tahun yang lalu, awal usahanya berjalan mulus dan baik, tapi sejak empat bulan terakhir, ekonominya benar-benar terpuruk dan berantakan.

Pendi, merupakan suku Jawa, asal Provinsi  Sumatera Utara (Sumut), merantau ke Pekantebih untuk merubah nasib dengan profesi sebagai pembuat keranjang dari rotan, awalnya dirinya bisa maraup untuk dan rezki dengan mudah, buktinya berhasil membangun rumahnya, kemudian bisa membeli kebun kelapa sawit seluas 2 hektar, kemudian bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Awal-awalnya Pendi mampu menjual sekitar 20 keranjang perharinya, namun pada 4 bulan terakhir hanya mampu menjual 4 keranjang perrharinya. "Dulu kita masih punya anggota 10 orang, kini tinggal 4 orang lagi, sekarang sangat sepi pak, dapat makan saja sudah syukur, itupun sudah mulai terancam," ujarnya.

Biasanya, 1 keranjang, Pendi menjual Rp 150 ribu, kini sudah diturunkan menjadi 110 ribu itu tidak ada yang mau membelinya, sedangkan bahan bakunya dari rotan kecil dibeli dari masyarakat sekitar Rp 3 ribu per Kg untuk 1 keranjang itu harus ada sekitar 8 kg rotan.

"Ini mungkin penyebabnya, selain kondisi Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Rohul lagi trek, juga ekonomi masyarakat benar-benar sulit saat ini," tuturnya, Rabu (20/4).

Ketika  ditanya, apakah Pemkab Rohul ada memberikan bantuan untuk usahanya, Pendi menjawab sama sekali tidak ada, pihak Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Rohul, hanya datang memoto-moto, setelah itu mereka pun pulang dan tak datang lagi.

"Kini kondisi ekonomi benar-benar sulit, sudah 6 orang anggota saya terpaksa berhenti, karena tidak sanggup lagi memberikan kebutuhannya, ini kami tingga 5 orang lagi, saya sendiri dan empat anak buah saya, jika tidak perrubahan ekonomi itu, saya khawatir mereka juga ini akan beralih profesinya karena sudah tidak bisa lagi mendukupi kebutuhan hidup setiap harinya,"uajrnya.(dow/kim)

Pengusaha keranjang, di Desa Pekantebih, Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), kini sangat mengeluh, akibat stuasi ekonomi di Negeri Seribu Suluk dalam kondisi tidak stabil, sehingga usahanya jangan untuk mendapatkan untung mencari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah sulit. Pendi (46), Warga Pekantebih ini, menggeluti profesi sebagai tukang keranjang, sejak 5 tahun yang lalu, awal usahanya berjalan mulus dan baik, tapi sejak empat bulan terakhir, ekonominya benar-benar terpuruk dan berantakan.

Post a Comment

Powered by Blogger.