RIAU, PEKANBARU - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengakui bahwa personil petugas pemadam kebakaran di Riau belum cukup. Padahal, dia juga membenarkan bahwa Riau adalah salah satu derah yang rawan terhadap kebakaran.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Riau
"Kalau dibilang cukup, tentu tidak cukup," katanya, di kantor Gubernur Riau, Kamis (24/03/2016).

Menurut Andi Rachman, kurangnya personil pemadam kebakaran ini disebabkan jumlah penduduk Riau yang terus bertambah. Dengan demikian luasan lahan atau area juga semakin meluas.

Hal itu terjadi tidak lain karena pertumbuhan ekonomi yang membuat masyarakat banyak melirik Riau sebagai tempat untuk memperbaiki taraf hidup. Yang kemudian banyak merangsang peduduk datang ke Riau.

"Lahan-lahan perumahan juga semakin meluas jadinya. Termasuk bangunan-bangunan lainnya," tambahnya.

Jumlah personil kebakaran di Riau juga diakui memang tidak sejalan dengan pertumbuhan itu. Dia meminta agar masalah kekukarangan personil juga harus jadi prioritas untuk ditingkatkan jumlahnya.

"Ini juga perlu dipetakan dan didata kembali kekuatan pasukan damkar, di tingkat kabupaten dan kota masing-masing," sambungnya.

Setelah gerakan "perang" terhadap kebakaran itu di deklarasikan. Mengingat tanah air, khususnya Riau dianggap daerah rawan terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan gambut. "Kobaran api akan sulit dipadamkan juga sudah membesar," katanya.

Efek buruk dari kebakaran diyakini akan menyebabkan kemunduran ekonomi dalam skala besar, selain menyebabkan korban jiwa. Kini, yang akan menjadi fokus dalam antisipasi tidak hanya memadamkan api digedung-gedung bertingkat dan rumah masyarakat, tapi mengatasi kobaran api dilahan dan hutan juga harus menjadi prioritas utama dan wajib untuk ditangani secara dini.

"Petugas pemadam kebakaran harus siap melayani panggilan masyarakat. pertolongan yang harus diberikan tidak hanya kepada manusia tapi juga habitat lainnya," kata Andi Rachman.

Hal yang dikhawatirkan pemerintah Provinsi Riau saat ini tidak lain adalah musibah kebakaran hutan yang diyakini akan kembali menebar bencana asap di Riau. Namun demikian upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan tidak hanya mengerahkan TNI, tapi juga pihak Damkar.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulanga Bencana (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger menyebutkan bahwa saat ini Riau sedang menunggu kedatangan helikopter bantuan dari Bandan Nasional Penanggulangan Bancana (BNPB). Sebanyak 2 unit helikopter akan meluncur ke Provinsi Riau dari Palangkaraya. Dan dipastikan besok, helikopter tersebut sudah bisa dioperasionalkan.(ria03)

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengakui bahwa personil petugas pemadam kebakaran di Riau belum cukup. Padahal, dia juga membenarkan bahwa Riau adalah salah satu derah yang rawan terhadap kebakaran. "Kalau dibilang cukup, tentu tidak cukup," katanya, di kantor Gubernur Riau, Kamis (24/03/2016). Menurut Andi Rachman, kurangnya personil pemadam kebakaran ini disebabkan jumlah penduduk Riau yang terus bertambah. Dengan demikian luasan lahan atau area juga semakin meluas. Hal itu terjadi tidak lain karena pertumbuhan ekonomi yang membuat masyarakat banyak melirik Riau sebagai tempat untuk memperbaiki taraf hidup. Yang kemudian banyak merangsang peduduk datang ke Riau.

Post a Comment

Powered by Blogger.