http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Rohul
Puskesmas Tambusai, Rokan Hulu
BERITA RIAU, ROKAN HULU - Puskesmas Tambusai yang terletak di dalam kawasan desa Talikumain kecamatan Tambusai menyimpan cerita kelam dan menyakitkan bagi warga yang pernah berobat ke puskesmas ini.

Pelayanan yang diberikan kepada warga yang ingin berobat dinilai sangat buruk malah disertai dugaan adanya praktek pungutan liar yang dilakukan oleh pihak puskesmas kepada setiap warga yang berobat di puskesmas.

Bahkan lebih parah lagi ada sebagain warga yang merasa truma dan gak mau berobat ke puskesmas tambusai karena pelayanan buruk dari Perawat dan Dokter.

Hal ini diungkapkan oleh salah seorang warga desa Talikumain (16/12), yang namanya tak ingin di publikasikan. Dirinya mengaku lebih nyaman berobat ke klinik dari pada ke puskesmas tambusai, 'dulu saya sudah pernah berobat kesitu, bukannya makin sembuh malah makin sakit dibuat pengawai nya, karena mereka cuek (red) saja dan memperlakukan kita seperti tak suka kita berobat kesitu', pungkasnya.

Ditambahkanya lagi, sekitar bulan November. Awalnya saya pergi ke Puskemas mau berobat namun perawatnya tak peduli ketika saya sampaikan mau berobat, karena tak kunjung di layani, dirinya mengaku langsung pergi ke Pasir Pengaraian berobat ke sepesialis penyakit dalam, selesai berobat ke spesialis penyakit dalam beberapa minggu kemudian staminannya drop lagi, lantas dirinya pergi lah ke puskemas tambusai dengan niat melanjutkan pengobatannya, namun sampai disitu bukannya di layani malah saya di bentak-bentak oleh salah seorang Dokternya.

'kamu sih sok orang kaya berobat ke spesialis, sekarang kamu kesini lagi kenapa gak ke sepesialis lagi berobatnya', ujar dokter dengan nada tinggi.

Karena dirinya tidak kuat lagi menahan sakit, makanya dia tahan saja apa yang disampaikan Dokter tersebut, hingga dirawatlah dia selama beberapa hari.

Namun, tidak cukup berhenti disitu saja. Selama menjalani perwatan justru kembali ia tidak diperlakukan secara baik oleh perawat dan dokternya, bahkan dipersulit oleh Perawat Puskesmas. Sepertinya pegawai di situ tersinggung saat dirinya berobat ke Pasir Pengaraian kepada dokter spesialis. Sejak itulah dirinya mengaku trauma dan bahkan ketika hendak pulang pun dirinya juga di minta uang oleh Petugas Puskesmas diluar biaya perawatan dan admistrasi.

Hal yang sama juga di ungkapkan oleh salah seorang warga Dalu-Dalu kecamatan Tambusai, Mustakin (40), 'kalau demam atau lecet-lecet selesai jatuh bagus ke bidan atau klinik aja ketimbang di situ, paling ujung-ujung nya nanti di rujuk ke RSUD Pasir Pengaraian dengan alasan tak lengkap fasilitas di puskesmas. Padahal sakitnya kadang-kadang hanya deman biasa tapi langsung di rujuk, entah karena malas atau gak mau mengobati kita gak tahu juga', ungkapnya.

Diterangkannya lagi, 'belum lagi nanti kita berobat kesitu itu biasanya dipungut biaya dan itu tergantung lama dan banyak obat yang kita minta',ujarnya.

Melihat kodisi ini dirinya mengaku sangat kecewa dan berharap Kepala Puskemas agar di ganti aja sebab udah lebih kurang 10 tahun memimpin Puskesmas Tambusai, namun malah makin buruk.

Pemkab Rohul melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Rohul harusnya lebih jeli membuka mata dalam melihat permasalahannya yang di hadapi oleh masyarakat di bawah dalam berobat serta anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) kabupaten Rohul dimana?, lihatlah kami masyarkat kecamatan Tambusai yang kesulitan dalam mendapatkat jaminan kesehatan. Jangan waktu pemilihan aja sibuk mengunjungi kami di bawah, ujarnynya dengan nada kesal.(kim)

Puskesmas Tambusai yang terletak di dalam kawasan desa Talikumain kacamatan Tambusai menyimpan cerita kelam dan menyakitkan bagi warga yang pernah berobat ke puskesmas ini. Pelayanan yang diberikan kepada warga yang ingin berobat dinilai sangat buruk malah disertai dugaan adanya praktek pungutan liar yang dilakukan oleh pihak puskesmas kepada setiap warga yang berobat di puskesmas. Bahkan lebih parah lagi ada sebagain warga yang merasa truma dan gak mau berobat ke puskesmas tambusai karena pelayanan buruk dari Perawat dan Dokter Hal ini diungkapkan oleh salah seorang warga desa Talikumain (16/12), yang namanya tak ingin di publikasikan. Dirinya mengaku lebih nyaman berobat ke klinik dari pada ke puskesmas tambusai, 'dulu saya sudah pernah berobat kesitu, bukannya makin sembuh malah makin sakit dibuat pengawai nya, karena mereka cuek (red) saja dan memperlakukan kita seperti tak suka kita berobat kesitu', pungkasnya.

Post a Comment

Powered by Blogger.