BERITA RIAU, KAMPAR - Kelompok aktivis dari Gerakan Rakyat Kampar (GERAK) menggelar aksi dengan membagikan selebaran di perempatan Jalan Ahmad Yani-Jalan Sudirman, Bangkinang Kota, Rabu (23/12/2015) sore. Aksi itu digelar beberapa jam sebelum Rapat Paripurna DPRD Kampar mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Kampar 2016.

Dalam selebarannya, GERAK menyorot anggaran untuk hibah yang mencapai Rp 70 miliar. Anggaran itu dinilai sangat fantastis di tengah keuangan daerah sedang mengalami defisit.

http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Kampar
"Ketika Jefry Noer memangkas anggaran pendidikan karena alasan defisit, dia justru menambahkan anggaran yang sangat fantastis melalui mekanisme hibah belanja daerah sebesar Rp 70 miliar," ujar Apriyanto, seorang aktivis GERAK, ketika ditemui di lokasi aksi.

Anton, sapaan akrabnya, mengindikasikan organisasi penerima dana hibah tersebut untuk kepentingan pribadi. Ia menyebutkan, organisasi itu dikuasai keluarga Bupati Jefry seperti, DPD KNPI Kampar, PKK, Pramuka dan lainnya.


Di sisi lain, kata Anton, Pemerintah menekan besaran alokasi anggaran untuk pendidikan. Ia menyebutkan, dalam RAPBD 2016, Pemkab Kampar hanya menganggarkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), honor guru Pendidikan Diniyah Takmaliyah Awaliyah (PDTA) dan honor guru komite hanya untuk sembilan bulan saja.

"Ini tidak sesuai dengan pilar meningkatkan sumber daya manusia dengan memajukan pendidikan yang dicanangkannya sendiri," kata Anton menilai inkonsistensi 5 Pilar Pembangunan kepemipinan Bupati Jefry.


Rahmat Yani, aktivis GERAK yang lain, menambahkan, masyarakat hanya bisa menggantungkan harapan kepada DPRD Kampar. Ia meminta, dewan tidak menyetujui dana hibah yang terlalu besar tersebut.


"Kita minta dengan harap kepada dewan agar tidak turut serta dalam pengkhianatan ini," tandas Rahmat.(dow/tri)

Kelompok aktivis dari Gerakan Rakyat Kampar (GERAK) menggelar aksi dengan membagikan selebaran di perempatan Jalan Ahmad Yani-Jalan Sudirman, Bangkinang Kota, Rabu (23/12/2015) sore. Aksi itu digelar beberapa jam sebelum Rapat Paripurna DPRD Kampar mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Kampar 2016. Dalam selebarannya, GERAK menyorot anggaran untuk hibah yang mencapai Rp 70 miliar. Anggaran itu dinilai sangat fantastis di tengah keuangan daerah sedang mengalami defisit. "Ketika Jefry Noer memangkas anggaran pendidikan karena alasan defisit, dia justru menambahkan anggaran yang sangat fantastis melalui mekanisme hibah belanja daerah sebesar Rp 70 miliar," ujar Apriyanto, seorang aktivis GERAK, ketika ditemui di lokasi aksi. Anton, sapaan akrabnya, mengindikasikan organisasi penerima dana hibah tersebut untuk kepentingan pribadi. Ia menyebutkan, organisasi itu dikuasai keluarga Bupati Jefry seperti, DPD KNPI Kampar, PKK, Pramuka dan lainnya.

Post a Comment

Powered by Blogger.