RiauCitizen.com, Kesehatan - Sudah sepekan ini Kabupaten Pelalawan diselimuti kabut asap yang merupakan akibat dari pembakaran lahan. Musim panas yang saat ini masih berlangsung di Riau hingga beberapa waktu mendatang membuat munculnya titik api dan kabut asap yang muncul di Kabupaten Pelalawan.

Saat ini, jumlah kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) maupun penyakit yang timbul dari asap ini sudah mencapai 22 kasus, yang terdiri dari 20 terkena ISPA dan 2 kasus iritasi kulit.

"Berdasarkan data yang saat ini masuk ke kita memang untuk kasus ISPA di Pelalawan mencapai 20 kasus, sedangkan penyakit lain seperti iritasi kulit mencapai 2 kasus," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan melalui Sekretaris Diskes Asril kepada wartawan, Rabu (8/7/2015).

Berdasarkan data yang diterima dari Diskes Pelalawan, masyarakat yang terkena dampak ISPA sendiri sudah ada pada tanggal 30 Juni 2015 dengan jumlah penderita 3 orang. Pada tanggal 1 Juli yang terkena ISPA mencapai 5 orang, tanggal 2 Juli 7 orang terkena ISPA dan 2 orang terkena iritas kulit 2, dan tanggal 3 Juli penderita ISPA mencapai 5 orang.

"Itu merupakan data sementara baru masuk ke kita. Data itu baru dari Kecamatan Kerumutan. Karena disana itu merupakan salah satu sumber titik api yang ada di Pelalawan," jelasnya.

Untuk menindaklanjuti surat Diseks Riau no 242/III/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Penetapan Perpanjangan Status siaga darurat bencana asap akibat karhutla di riau dan meningkatnya hotspot di daerah, maka Diskes Pelalawan rutin mengirimkan data penyakit karhutla sepertu ISPA, Pneumonia, Asma, iritasi mata dan kulit.

"Setiap hari kita melapor ke dinas provinsi riau mengenai data yang kita terima dari puskesmas secara terpadu menggunakan sistem online," ujarnya.

Maka dari itu Asril menghimbau kepada masyarakat agar selalu menggunakan masker ketika keluar rumah. "Kalau sudah membahayakan jangan ke tempat terbuka, dan tidak menambah titik api karena berdampak kepada secara keseleruhan apalagi kesehatan tubuh," tutupnya. (dic/btp)

Post a Comment

Powered by Blogger.