PELALAWAN, PANGKALAN KERINCI - Berhadapan dengan binatang reptil khususnya ular sudah jadi hal yang biasa bagi pemuda bernama Muammar Syahida. Amar begitu ia akrab disapa mengaku punya kesenangan tersendiri terhadap ular. Menurutnya jika dilihat ular itu unik, cantik dan jenisnya juga beragam.
Baru-baru ini, bahkan dia baru saja menangkap seekor ular King Cobra yang terjebak di sebuah jeratan milik warga di Desa Terantang Manuk, Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan.
"Kebetulan saat itu, saya tengah berada di rumah saya di Pelalawan. Jadi ada warga nelfon dan mengabari jika temennya yang membuat jerat untuk ular Sanca, malah kena ular King Cobra," ungkap Amar saat berbincang dengan Wartawan, Kamis (30/8/2018).
Oleh warga, rencananya ular tersebut hendak ditembak mati. Warga takut dengan ular King Cobra.
"Akhirnya saya di pangggil untuk mengamankan ular yang kena jerat. Saya pun mencoba menaklukkan dan menangkap ular tersebut," ucap dia.
Kata Amar, saat proses penangkapan dilakukan, ia tak menemukan kendala berarti. Lantaran sebelumnya sudah kerap melakukan hal yang sama, yakni menangkap King Cobra. Dia menuturkan, kesulitannya karena ular tersebut berada di air. Dia juga melakukan perlawanan. Namun berkat keterampilannya menjinakkan hewan berbisa itu, sang King Cobra bisa ditaklukkan dan ditangkap.
Saat ini kata Amar, ular yang sudah terjebak selama 2 hari itu berada di rumahnya. Ular tersebut sedang berada dalam perawatan.
"Ularnya saya bawa pulang karena kasihan ularnya terluka di badannya karena kena jerat tali. Sejauh ini masih tahap pengobatan, nanti mau dibersihkan lagi lukanya. Karena ada ulat yang keluar dari lukanya itu," sebut Amar.
Menurut Amar, rasa takut terhadap ular memang sudah tidak ada lagi di dirinya. Lantaran sebelumnya, dia sudah belajar terlebih dahulu bagaimana cara menjinakkan hingga memelihara ular. Mahasiswa semester akhir Fakultas Kehutanan Unilak Pekanbaru ini makin dikenal masyarakat dengan aksinya menaklukkan king kobra tersebut.
Pernah Digigit ular peliharaan sendiri.
Amar pernah mengalami peristiwa tak menyenangkan. Yakni digit ular peliharaan sendiri. Ular tersebut termasuk kategori berbisa, nama ilmiahnya trimeresurus albolabris atau biasa disebut ular gadung luwuk (Jawa). Peristiwa tersebut terjadi sekitar tahun 2012. Tepatnya saat dia melakukan edukasi di salah satu panti asuhan di Semarang.
"Setelah acara selesai, ular tersebut saya pegang kepalanya untuk dimasukkan ke dalam karung yang khusus buat ular berbisa. Tapi naas, saat kepalanya saya pegang, taring ular tersebut keluar dan mengenai jempol tangan kiri saya sampai di kunyahnya," beber dia.
Sontak saja, Amar langsung menjatuhkan ular tersebut ke lantai. Melihat itu, teman-teman Amar yang ada saat itu pun panik semua. Amar kemudian dilarikan ke rumah sakit dan sempat muntah darah 2 kali setengah jam setelah di gigit ular.
Selama 4 hari lamanya, dia terbaring di rumah sakit. Lantaran tak ada perubahan, ia kemudian dilarikan ke Yogyakarta.
"Di sana cuma menggunakan pengobatan tradisional. Alhamdulillah luka saya bisa sembuh meski ada beberapa tahapan pengobatan sendiri dan hasilnya jempol kiri saya cacat akibat racun dari ular tersebut," ulas dia.
Kata Amar, hal seperti itu memang sudah menjadi resiko tersendiri baginya. Terlebih cara dia dalam menangani ular waktu itu salah.
"Sebagai pelajaran aja, agar tetap hati-hati untuk kedepannya. Kapok sih nggak, cuma harus lebih berhati-hati lagi. Sampai sekarang koleksi ular berbisa saya juga banyak," tutupnya. (dow)
source : beritapelalawan
Post a Comment