RIAU, PEKANBARU - Pimpinan DPRD Riau menyayangkan sikap sekretariat DPRD Riau yang tidak menjalankan program pembuatan alat teleconference yang anggarannya masuk dalam APBD Riau tahun 2016 kemarin. 

"Saya sudah berusaha untuk memasukkan anggarannya. Tanya ke Sekwan saja kenapa tidak dilaksanakan program itu, sangat kita sayangkan tidak dilaksanakan," kata Noviwaldy Jusman, Wakil Ketua DPRD Riau kepada awak media, Jumat (03/02/17).

http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Riau
Meskipun mengaku lupa total anggaran untuk program teleconference tersebut, politisi Demokrat ini tidak mau disebut, tidak melaksanakan kesepakatan pihaknya dengan KPK, tahun lalu.

"Amanah pembicaraan kami dengan KPK di gedung daerah tahun lalu menyatakan, demi menghemat anggaran, semua program kerja berbasis kepada IT, kurang lebih seperti itulah bahasanya. Ketika sekretariat tidak melaksanakan padahal sudah dianggarkan, ya mau bagaimana lagi," ungkapnya.

Ia pun belum bisa memastikan apakah anggaran untuk program ini kembali dimasukkan dalam APBD Riau atau tidak. Walaupun program ini menurutnya perlu dilaksanakan karena bisa menghemat keuangan daerah, terutama dari bidang perjalanan dinas.

"Pihak sekretariat semestinya bertanggungjawab penuh dalam hal ini," tutupnya. 

Seperti yang diketahui, jika program teleconference ini dilaksanakan, maka bagi anggota dewan yang ingin melaksanakan konsultasi dengan pemerintah pusat misalnya, tidak perlu lagi ke Jakarta, cukup melalui teleconference.(ria/leg01)

Pimpinan DPRD Riau menyayangkan sikap sekretariat DPRD Riau yang tidak menjalankan program pembuatan alat teleconference yang anggarannya masuk dalam APBD Riau tahun 2016 kemarin. " Saya sudah berusaha untuk memasukkan anggarannya. Tanya ke Sekwan saja kenapa tidak dilaksanakan program itu, sangat kita sayangkan tidak dilaksanakan," kata Noviwaldy Jusman, Wakil Ketua DPRD Riau kepada awak media, Jumat (03/02/17).

Post a Comment

Powered by Blogger.