PELALAWAN, PANGKALAN KERINCI - Pengelolan listrik oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tuah Sekata semakin tidak beres. Akibatnya, ribuan pelanggan di Pangkalan Kerinci dibuat kesal.

Hal tersebut menyusul terjadinya mati-hidup listrik yang dikelola oleh perusahaan daerah satu-satunya kebanggaan milik pemerintah kabupaten Pelalawan akhir-akhir ini. Celakanya, lagi akibat arus listrik yang sering mati-hidup ini, menyebabkan pembayaran rekening listrik oleh pelanggan kian membengkak setiap bulan.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Pelalawan
Puncaknya, kekesalan pelanggan ini terjadi Sabtu-Ahad, dimana arus listrik mati hingga berjam-jam dengan penanganan yang sangat lamban.

Bila sebelum-sebelumnya, saat arus listrik lumpuh, pihak pengelola selalu mengambing hitamkan pasokan dari PT RAPP. Namun, kejadian dua hari lalu termasuk Ahad malam (29/5/16) diakui pihak pengelola akibat gangguan jaringan.

Diduga kuat. Jika penanganan lamban terjadi pada akhir pekan lebih disebabkan, petugas dan pegawai di BUMD tidak berada ditempat.

Namun pihak, BUMD melalui Humasnya, Daman bersikukuh, lambannya penanganan tersebut disebabkan kesulitan mencari titik jaringan yang menyebabkan pasokan listik kepada pelanggan putus.

"Kondisinya kan hujan, agak sulit mencari jaringan yang bermasalah. Jika petugas kita stanby terus," jelas Daman.(dow/rit)

Pengelolan listrik oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tuah Sekata semakin tidak beres. Akibatnya, ribuan pelanggan di Pangkalan Kerinci dibuat kesal. Hal tersebut menyusul terjadinya mati-hidup listrik yang dikelola oleh perusahaan daerah satu-satunya kebanggaan milik pemerintah kabupaten Pelalawan akhir-akhir ini. Celakanya, lagi akibat arus listrik yang sering mati-hidup ini, menyebabkan pembayaran rekening listrik oleh pelanggan kian membengkak setiap bulan.

Post a Comment

Powered by Blogger.