BERITA RIAU, KEP MERANTI - Puluhan Wartawan yang tergabung dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) wilayah Kepulauan Meranti sepakat akan memboikot pemberitaan dari Kapolsek Tebingtinggi Barat, yang kini dijabat oleh Ipda Asril.

Kesepakatan keputusan tersebut merupakan hasil rapat keanggotaan pada , Selasa (12/1/2015) malam di kantor PWI Kepulauan Meranti Jalan Dorak, Selatpanjang Timur. 

http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Meranti
Hal itu dilakukan merupakan aksi protes terhadap sikap arogan petinggi Kepolisian di Wilayah Pulau Ransang bagian Barat itu terhadap beberapa wartawan yang tergabung dalam keanggotaan PWI Kepulauan Meranti. 

Dalam rapat selasa malam itu, terungkap Kapolsek Ipda Asril dengan sengaja ingin memutus hubungan antara wartawan dengan Polri yang telah lama bermitra. Kenapa tidak, selain memutus kontak BBM yang biasa dilakukan untuk berkomunikasi, dia juga melontarkan kata-kata kotor kepada wartawan. 

Seperti terjadi kepada Ali Imran, salah seorang wartawan harian yang bertugas di Kepulauan Meranti, beberapa hari lalu bersama rekan sesama wartawan Guruh BW, yang menemui Ipda Asril. Dimana hari itu mereka berdua berboncengan dengan satu sepeda motor. 

"Setelah selesai salat di masjid, tiba-tiba Asril seperti terkejut melihat saya dan berkata "Eh...ada Metro Riau juga, padahal aku cuma ngundang Tribun. Macam nak muntah aku lihatnya," ucap Ali mengulangi kata-kata tak pantas yang dilontarkan Kapolsek Tebingtinggi Barat Ipda Asril kepadanya. 

Diduga perlakuan tidak baik itu dilakukan Ipda Asril karena sakit hati dengan sejumlah anggota PWI yang ikut membela Khairul, Loper Koran korban penangkapan yang sempat menerima perlakuan tidak baik dari Ipda Asril dan anggotanya. 


Saat itu pengungkapan kasus pencurian dan pembongkaran rumah, akhir 2015 lalu. Rasa sakit hati itu juga yang diduga membuat Ipda Asril ingin memutuskan hubungannya dengan sejumlah awak media yang dia benci dan tetap butuh pada wartawan yang ia anggap penurut. 

"Ini keputusan rapat dan semuanya sepakat untuk melakukan aksi boikot terhadap berita-berita dari Polsek Tebingtinggi Barat yang masih berstatus Polsek Persiapan. Kalau sama wartawan saja begitu bagaimana mau melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat," lanjut Ketua PWI Meranti Ahmad Yuliar. 

Selain melakukan aksi boikot, kata Ahmad, pengurus PWI juga akan menemui Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi untuk memberikan penjelasan agar tidak salah dalam memahaminya. 

Sebab, pemboikotan dilakukan bukan atas dasar kebencian, melainkan upaya memberikan pembelajaran agar tidak tidak sesuka hati berbuat ketika dipercaya menjadi seorang pimpinan. Apalagi setiap anggota Polri berkewajiban melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat seperti terukir pada semboyannya. (dow/rit)

Puluhan Wartawan yang tergabung dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) wilayah Kepulauan Meranti sepakat akan memboikot pemberitaan dari Kapolsek Tebingtinggi Barat, yang kini dijabat oleh Ipda Asril.

Post a Comment

Powered by Blogger.