BERITA RIAU, PELALAWAN - Sejumlah persoalan ditemukan ketika komisi I DPRD Pelalawan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke RSUD Selasih, Jumat (15/1/16). Di antaranya, ditemukan infus sudah dimakan rayap, tempat tidur pasien tak difungsikan hingga berbagai persoalan lainnya.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Pelalawan
Rombongan dua anggota komisi 1 yang didampingi puluhan awak media, begitu masuk ruang resepsion disambut hangat oleh petugas RSUD. Tidak terlihat, sedikitpun, wajah-wajah masam yang ditunjukkan, oleh perawat untuk menerima kunjungan pasien yang mayoritas perempuan.

Begitu juga, pelayanan maksimal terlihat jelas, ketika perawat ini, melayani pasien maupun keluarga pasien berobat di RSUD pada tahun 2015 lalu berhasil meraup Rp 10 milyar untuk PAD.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Pelalawan
Suasana, sedikit buram mulai terlihat ketika memasuki gedung tempat perawatan pasien. Dimana rembesan air, mengalir deras dilantai lorong, merupakan lintasan jalan menuju ruangan rawat inap. Meskipun air yang jatuh dari lantai atas ditampung dengan ember namun tetap saja, merembes kelantai. Sepertinya rembesan ini sudah berlangsung lama.

Dititik rembesan air ini, sempat menjadi perhatian anggota komisi 1 ini yang melakukan Sidak. Pada kesempatan itu, kepada pejabat RSUD yang mendampingi mereka, meminta supaya secepatnya diperbaiki.

Bergerak kebelakang. Tepatnya bangunan Irna A, yang terdiri tiga lantai, dijumpai persoalan memilukan. Dimana, pada lantai dasar yang diperuntukkan, untuk gudang obat ditemukan obat, peralatan medis yang tidak mendapatkan penyimpanan selayaknya.


 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Pelalawan
Ditemukan, infus yang sudah dimakan rayap dan tidak layak lagi untuk dipakai, berserak-serakan disebuah ruangan dan ruangan lainnya. Dikhawatirkan, infus ini, digunakan lagi oleh pihak RSUD. Meskipun pada kesempatan itu, pejabat yang mendampingi Sidak mewanti-wanti bahwa infus itu belum 'expair', akan tetapi dimakan rayap. Bagi yang sudah dimakan rapay disisikan dan tidak digunakan lagi.

Yang lebih miris lagi, digudang penyimpangan obat tersebut, muncul dari bawah kardus obat hewan menjijikkan seperti kecoa. Hewan penyebar virus itu, berlari-larian dilantai gudang.

Sekali lagi, pejabat RSUD menegaskan bahwa saat ini, pihak RSUD tidak memiliki ruangan tempat penyimpanan obat. Meskipun sudah dibangun pada tahun 2013 lalu, bangunan yang diperuntukkan, untuk gudang obat namun tidak bisa digunakan. "Makanya, untuk sementara ruang irna A, digunakan untuk gudang penyimpanan obat," kata staff RSUD.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Pelalawan
Tak jauh dari gedung ini, disalah bangunan penginapan pasien, terlihat diluar gedung, tempat-tempat tidur dibiarkan begitu saja, diluar gedung. Sangat jelas tempat tidur itu, merupakan bantuan dari APBD tahun 2007. Kondisinya, sebagian ada yang rusak dan sebagian lagi, sepertinya masih layak pakai.

Kepada awak media, Faizal dan Baharuddin menuturkan, tujuan mereka Sidak bukanlah mencari-cari kesalahan, akan tetapi bertujuan untuk mencarikan solusi setiap persolan yang di alami oleh, pihak RSUD.

Misalnya kata dia, gudang untuk obat yang dibangun oleh kontraktor pada tahun 2013 silam, perlu dicarikan solusinya. "Inikan, tentu dicarikan jalan keluarnya, bagaimana tanggung jawab pihak kontraktor, kapan perlu di usut ke ranah hukum," paparnya seraya bakal memanggil pihak RSUD untuk dengar pendapat.

Terkait dengan Sidak yang dilakukan anggota komisi 1 ini, Dirut RSUD Selasih Ahmad Krinen belum berhasil memberikan penjelasan resmi. Berdasar informasi stafnya, yang bersangkutan sedang berada di di Jogjakarta melakukan kunjungan kerja.

Sebelum melakukan Sidak ke RSUD ini, dua anggota mewakili komisi 1 DPRD, Baharuddin dan Faizal menyempatkan diri mengunjungi pengerjaan Puskesmas rawat inap di desa Terusan Baru. Dimana Puskesmas bangunan lama Pangkalan Kerinci sudah selayaknya dipindahkan ke gedung Puskesmas yang baru.

"Iya kita meminta dinas terkait dalam hal ini, Diskes Pelalawan agar memindahkan Puskesmas bangunan lama ke Puskesmas yang baru dibangun. Sebab, Puskesmas bangunan lama sudah tak layak lagi menampung pasien," terang Baharuddin dan Faizal saat melakukan peninjauan Puskesmas rawat inap yang baru saja dibangun ini.(dow)

Sejumlah persoalan ditemukan ketika komisi I DPRD Pelalawan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke RSUD Selasih, Jumat (15/1/16). Di antaranya, ditemukan infus sudah dimakan rayap, tempat tidur pasien tak difungsikan hingga berbagai persoalan lainnya.

Post a Comment

Powered by Blogger.