Bupati Siak saat Peninjauan Pemasangan PLTS di Desa Teluk Lanus |
BERITA RIAU, SIAK - Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit yang dulunya terpencil dan tidak ada aliran listrik. Pemerintah Kabupaten Siak, terus berupaya menjadikan desa tersebut terang benerang dan masyarakat dapat menikmati aliran listrik. Terbukti, Bupati Siak Syamsuar meresmikan pemakaian dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kampung tersebut.Dua unit PLTS tersebut berkapasitas masing-masing 50 Kwp, akan siap menerangi 401 unit rumah masyarakat yang dihuni 528 Kepala Keluarga (KK) dan 215 unit lampu penerangan jalan di Desa Teluk Lanus tersebut.
PLTS Teluk Lanus, menjadi PLTS terpusat pertama. "Mudah-mudahan hadirnya listrik ini bisa mendongkrak kehidupan masyarakat yang ada di kampung ini," ujar Bupati Syamsuar.
Beroperasinya dua unit PLTS berkekuatan 100 KWp di Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, akhirnya membuat rasio elektrifikasi (RE) Kabupaten Siak kian membaik. Dari yang tadinya berada di angka 33,93 persen di tahun 2011, menjadi 57,04 persen di tahun 2015. Ini berarti selama empat tahun, RE Kabupaten Siak melonjak 23,11 persen.
"Lonjakan ini tak lepas dari upaya Pemkab Siak menggeber program listrik di 'Negeri Istana' itu. Selama 4 tahun tadi, sudah 310,73 KMs Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang dibangun, 488,14 Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan 81 unit Trafo. Alhasil dari yang tadinya 74 desa/kampung belum teraliri listrik, sekarang tinggal 22 desa/kampung," terang Bupati Syamsuar.
Angka yang diungkapkan Bupati Syamsuar akan segera berkurang lantaran tahun depan kawasan Sungai Mandau juga bakal segera dialiri arus listrik.
Dengan ditesmikannya pemakaian PLTS tersebut, masyarakat Desa Teluk Lanus berterima kasih kepada Bupati Syamsuar, yang tak henti-hentinya mensejahterakan masyarakat Kabupaten Siak. Diungkapkan salah seorang anggota Badan Perwakilan Kampung Sahri (50).
"Kalau malam, sudah kayak pelabuhan Tanjung Priok kampung kami ini," ujarnya.
Selain itu dikatakan Sahri, di rumah, anak-anak sudah tak lagi menyedot arang lampu teplok saat belajar.
"Alhamdulillah anak saya semakin semangat belajar," ujarnya.
Sebelumnya kata ayah tiga anak ini, 528 kepala keluarga masyarakat di sana bergantung pada lampu teplok yang hidupnya cukup mapan, pakai mesin genset.
"BBM di sini mahal. Untuk satu botol air mineral isi 1,5 liter, besin Rp20 ribu, Solar Rp18 ribu," ujarnya.
Penghulu Teluk Lanus, Iwan Syahroni mengaku tak tahu harus mengatakan apa lagi atas apa yang sudah dirasakan warga kampungnya dua tahun belakangan."Kami sangat berterima kasih kepada Bupati Siak atas semua ini. Kami yang ada di kawasan paling ujung, tapi sudah bisa menikmati listrik," katanya.*sia11
Post a Comment