BERITA RIAU, KAMPAR - Krisis moneter yang menghantam Yunani beberapa tahun terakhir, ternyata benar-benar menenggelamkan perekonomian negeri para filsuf tersebut.

Banyak pebisnis Yunani yang terpaksa menutup perusahaan. Akibatnya, jutaan buruh terkena gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan memperpanjang barisan pengangguran.

Tak hanya warga yang bekerja di sektor legal, bahkan pekerja seks komersial (PSK) turut terkena imbas krisis ekonomi.

Seperti dilansir Daily Mail, Minggu (29/11/2015), PSK di negara para dewa-dewi ini terpaksa banting harga untuk bertahan hidup.

Padahal, Profesor sosiologi Universitas Panteion, Athena, Gregory Lazos mengatakan ada 18.500 warga di Yunani yang saat ini menggantungkan hidup dari pekerjaan ini.

“Beberapa wanita hanya melakukan ini untuk membeli kue, keju, atau sandwich yang mereka butuhkan untuk mengatasi rasa lapar,' kata Profesor Lazos.

Berdasarkan peneliatian Lazos, harga PSK di negara itu terjun bebas dari awalnya 50 dollar dan kini mereka bisa ditemui dengan 3 dollar saja.

Disebutkan, harga tarif PSK kekinian cukup dengan 3 Dolar atau setara Rp 40 ribu.

Kalau diperbandingkan rupiah, maka tarif PSK di Yunani sama dengan harga membeli penganan ringan seperti martabak di Indonesia.(dow/dai)

Krisis moneter yang menghantam Yunani beberapa tahun terakhir, ternyata benar-benar menenggelamkan perekonomian negeri para filsuf tersebut. Banyak pebisnis Yunani yang terpaksa menutup perusahaan. Akibatnya, jutaan buruh terkena gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan memperpanjang barisan pengangguran.

Post a Comment

Powered by Blogger.