PEKANBARU, SAIL - Komitmen untuk menggaungkan semangat wirausaha terus ditunjukkan oleh Pengusaha Muda Pekanbaru ini melalui berbagai kegiatan. Salah satunya adalah pembentukan Pangeran Community. Sebuah wadah tempat berkumpulnya para pengusaha muda Pekanbaru sebagai generasi penerus.
Komunitas yang terbentuk hampir dua tahun ini ternyata mampu menjadi inspirasi bagi para wirausahawan muda di Pekanbaru untuk membentuk komunitas serupa. Puluhan wirausahawan muda yang tergabung dalam komunitas ini mendeklarasikan sebuah perkumpulan yang diberi nama Pangeran Community di Pekanbaru. Ya, nama Pangeran diambil sesuai filosofi tempat dimana Wirausahawan ini biasa bertukar pikiran membicarakan prospek bisnis untuk saling bersinergi.
Pangeran Community beranggotakan pengusaha-pengusaha muda yang telah sukses di bidangnya masing-masing. Sebut saja Johan Gani selaku Owner PT Bali Pesona, otak di balik suksesnya bisnis The Baliview Luxury Hotel, Villa dan Resto Pekanbaru, Dhani Tri Hambali, Owner Properti dan Developer Perumahan Ekslusif, Wira Satria, pria yang sukses menjalankan bisnis Pabrik Kelapa Sawit. Selain nama nama tersebut diatas pentolan Pangeran Community lainnya dengan berbagai latar belakang profesi seperti Bankir, Pemilik Hotel, Pemilik Resto Raso Situjuah, Kontraktor seperti Nanda, Syaiful Anwar, Onny Setya, Ulfa, Dian, Ade, Junaedi, Dany Lim, Adri Silalahi dan juga Arul.
“Pangeran Community adalah satu wadah mandiri berlandaskan pertemanan yang bertujuan menyatukan usahawan muda. Pengusaha-pengusaha muda yang berasal dari berbagai bidang usaha berkumpul di sini,” ujar Wira Satria, yang ditunjuk menggawangi Pangeran Community.
Dhani melanjutkan Pangeran Community diharapkan juga dapat menjadi wadah untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman bagi anggotanya.
“Kita berencana akan menggelar workshop maupun event-event yang sifatnya komersial ataupun sosial dengan tujuan memperluas wawasan anggota,” ujar pria pemilik Pabrik pengolahan sawit ini.
Melalui kegiatan-kegiatan tersebut para pengusaha muda yang tergabung dalam Pangeran Community dapat memperoleh banyak pengetahuan. Pangeran dapat dikatakan sebagai sekolah kewirausahaan yang berpotensi menelurkan pengusaha muda berkualitas, berintegritas, beretika dan memiliki peran aktif dalam memajukan perekonomian kota Pekanbaru khususnya.
Sebagian besar pengusaha muda yang menjadi anggota Pangeran Community merupakan generasi muda yang punya segudang pengalaman berbisnis. Dengan adanya wadah ini kita dapat membantu anggota baru yang meneruskan usaha keluarga atau membuka usaha baru. Dimana sebahagian besar dari mereka tidak memiliki relasi atau networking yang dapat membantu perkembangan usahanya.
"Hadirnya komunitas ini membuat pengusaha punya tempat untuk saling berbagi pengalaman dan membangun relasi di antara mereka", tukas Wira lagi.
Kongkow Bareng di Pangeran Hotel
Hampir setiap hari, Pangeran Community kongkow bareng mulai pukul 17.00 WIB sampai 20.00 WIB. Aktifitas kongkow inipun dilakukan setelah melakukan aktifitas nge gym di sarana atau fasilitas yang disediakan oleh Pangeran Hotel.
Memang tidak semua anggota yang nge gym, ada yang bersantai dan mengobrol ringan menikmati semilir air kolam renang, ungkap Adri selaku anggota Pangeran Community.
Memang tidak semua anggota yang nge gym, ada yang bersantai dan mengobrol ringan menikmati semilir air kolam renang, ungkap Adri selaku anggota Pangeran Community.
Adri menambahkan acara kongkow di venue Gym yang berhadapan langsung dengan kolam renang merupakan spot favorit anggota Pangeran Community dan menjadi rutinitas dari anggota setiap hari bagi yang ada waktu bergabung dan share ilmu maupun pengalaman.
"Dari sini kami bisa bertukar pikiran, menyiasati perkembangan bisnis yang ada. Bahkan tidak terkecuali kita saling berbagi peluang bisnis yang ada. Sehingga soliditas kami dalam komunitas ini selalu terjaga karena adanya rasa kekeluargaan dan saling memiliki itulah", pungkasnya pria yang berprofesi Kontraktor Chevron ini.
Bahkan tak hanya saling bertukar pikiran, ternyata Pangeran Community ini juga punya 'Arisan'. Arisan yang dimaksud adalah anggota-anggota Community bersama sama menyisihkan sebahagian rezekinya untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Dana yang terkumpul akan disalurkan demi tujuan sosial.
"Jadi kami tak semata kumpul buat happy-happy aja. Tetap kepedulian kami kepada sesama tak pernah luput dari rasa kebersamaan kami di Community ini", lanjutnya.
Pangeran Community, Dhani : Sukses berkat Tantangan
Tak terbayang besarnya tantangan yang harus dihadapi Dhani Tri Hambali (31) yang akrab dipanggil Dhani saat merintis bisnis Propertinya ini. Bagaimana tidak, di usianya yang masih relatif muda saat ini sudah memiliki tanggung jawab besar untuk mengelola budget keuangan yang dimilikinya.
Sebagai anak muda yang terbiasa hidup di kota besar dan berlatar belakang pendidikan Hukum, tak pernah terlintas di benak Dhani untuk berbisnis Properti. Namun, semangat dan motivasinya sebagai anak laki-laki ketiga dari empat bersaudara ini harus siap menjalani pekerjaan tersebut.
Perlahan tapi pasti, dengan ketekunan dan komitmennya dalam menjalankan bisnis. Dhani mulai meraup pundi pundi dari hasil kerja kerasnya dua tahun belakangan ini.
Dhani sadar kalau dirinya tidak punya pengalaman sama sekali di bisnis property, sehingga saat sang ayah menanyakan “Kamu mengerti apa tentang properti?”, Dhani mengakui tidak mengerti apa-apa, tapi dengan yakin menanyakan pada sang ayah, “Mau berapa lama kembali modal?”. Malah dengan berani Dhani menjamin hanya memerlukan 1 tahun saja untuk menjadikan 30 unit perumahan di atas lahan 1 Ha ini bisa laku terjual dengan baik.
Dengan melakukan pengelolaan management, hal pertama yang dilakukannya adalah pemilihan karyawan. “Produk itu penting, tapi service lebih penting”, alasan Dhani. Tak tanggung-tanggung, Dhani turun tangan langsung dalam pemilihan karyawan karena menyadari betapa pentingnya peran karyawan. “Saya berusaha membuat karyawan nyaman dan senang bekerja karena sesungguhnya merekalah yang berhubungan langsung dengan calon pembeli”. Dhani tak bosan-bosannya mengingatkan ke 8 orang karyawan Developernya untuk mengutamakan “service dengan hati”
Langkah Dhani ternyata tepat, walaupun terletak di daerah low to medium market, tingkat ketertarikan kliennya justru diluar dari target yang diharapkannya.(gsp)
Post a Comment