RIAU, PEKANBARU - Guna meningkatkan pemahaman dan komitmen pengurus BPD dalam transformasi BPD dan untuk meningkatkan pemahaman atas peran BPD dalam pembangunan ekonomi di daerah, maka Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) mengadakan seminar “Seminar Transforming BPDs to Enhance Regional Economic Development” yang berlangsung di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta pada tanggal 23 Mei 2016. Hadir dalam kegiatan tersebut Prof. Neo Boon Siong dari Nanyang Technological University Singapore, Arief Harris Chief Financial Officer Bank BTPN dan Rizkan Chandra Direktur Utama PT. Semen Indonesia. Hadir dalam kegiatan tersebut seluruh Komisaris Utama (Ketua Dewan Pengawas BPDSI), Direktur Utama BPDSI, Pemimpin Divisi dan anggota Pokja Transformasi BPD.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Riau
Program Transformasi BPD yang telah diluncurkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 26 Mei 2016 menjadi tonggak sejarah bagi 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD), untuk mengimplementasikan Program Transformasi BPD dengan Visi menjadi Bank Regional yang kuat dan berdaya saing tinggi serta berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah yang berkelanjutan yang sejalan dengan sasaran master plan sektor jasa keuangan dan visi pembangunan jangka panjang negara Indonesia.

Setelah berlalu hampir setahun program tranformasi BPD diluncurkan belum terlihat perkembangan yang signifikan terkait program transformasi tersebut. Hal ini disebabkan antara lain belum terdapat kesamaan persepsi dan vii pengurus BPD mengenai program transformasi BPD, kurangnya dukungan dan komitmen pengurus BPD untuk menjalankan program transformasi BPD secara konsisten serta masih kecilnya dukungan pengurus BPD terutama dalam alokasi SDM dan pendanaan Program Transformasi BPD.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Riau
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon menyampaikan bahwa kinerja BPD hingga triwulan I tahun 2016 bertumbuh cukup baik, hingga akhir Mare 2016 total asset BPD sebesar Rp 531,30 T atau tumbuh 6,48% dari tahun sebelumnya. Dana Pihak Ketiga (DpK) sebesar Rp 432,44 T tumbuh 5,27% dan penyaluran kredit sebesar Rp 328,199 T tumbuh sebesar 8,12%. Laba BPD tumbuh positif sebesar7,81% sedangkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) mencapai 20,61%, Rasio Gross NPL per Maret 2016 relatif stabil yaitu sebesar 3,89% dari sebelumnya 3,83%.

Namun Nelson mengatakan bahwa kontribusi BPD mesti ditingkatkan sebagai agen pembangunan dan kontribusi BPD terhadap perekonomian daerah masih kecil terlihat dari pangsa kredit produktif yang baru 30% dari total kredit yang disalurkan.

Prof. Neo Boon Siong adalah ahli Dinamic Governance dari Nanyang Technological University Of Singapore memaparkan kerangka dan studi kasus program transformasi lembaga publik dan privat yang berhasil di Singapore.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Riau
Dalam kesempatan tersebut dari Bank Riau Kepri juga hadir Komisaris Utama H.R Mambang Mit, Direktur Utama DR. Irvandi Gustari, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Sisiko Eka Afriadi, Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis Tengkoe Irawan dan Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Hendra Buana.

DR. Irvandi selain hadir juga menjadi moderator saat diskusi panel yang menghadirkanArief Harris Chief Financial Officer Bank BTPN dan Rizkan Chandra Direktur Utama PT. Semen Indonesia.BTPN diundang untuk berbagi pengalaman dalam pengembangan bisnis mikro di Indonesia dan PT. Semen Indonesia diminta mensharekarena dinilai berhasil melakukan transformasi bisnis dan membentuk holding company sehingga saling bersinergi diantara perusahaan-perusahaan yang ada didalamnya.

Ditemui usai acara, DR. Irvandi mengatakan bahwa program transformasi BPD selama ini telah berjalan dengan baik meski perlu dibenahi agar bisa menjadi agen pembangunan dan berperan penting bagi perekonomian daerah. Namun Irvandi menyampaikan bahwa seluruh BPD agar tetap satu visi, perlu selalu dilakukan pertemuanrutinsesama pengurus BPD. Dengan dilaksanakan Seminar seperti ini maka membuka cakrawala dan menjadi pencerahan bagi para Pengurus BPD termasuk bagi Bank Riau Kepri.

Program Transformasi BPD dengan visi untuk mewujudkan agar BPD dapat menjadi bank yang berdaya saing tinggi dan kuat serta berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah yang berkelanjutan.Visi tersebut akan diwujudkan melalui tiga tahapan yakni: (i) Fase Pembangunan Fondasi (Foundation Building), (ii) Fase Percepatan Pertumbuhan (Growth Acceleration) dan, (iii) Fase Pemimpin Pasar (Market Leadership).

Program Transformasi BPD merupakan inisiatif strategis yang tidak hanya meningkatkan kinerja, ketahanan dan daya saing kelompok BPD, tetapi juga akan berdampak besar bagi pembangunan ekonomi daerah serta akan memperkuat ketahanan industri perbankan nasional.Seminar ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para peserta terutama BPD untuk mentransformasikan dirinya. Selanjutnya agar dapat ditindaklanjuti dengan langkah nyata dan bermanfaat, untuk mendukung implementasi Program Transformasi BPD.(brk05)

Guna meningkatkan pemahaman dan komitmen pengurus BPD dalam transformasi BPD dan untuk meningkatkan pemahaman atas peran BPD dalam pembangunan ekonomi di daerah, maka Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) mengadakan seminar “Seminar Transforming BPDs to Enhance Regional Economic Development” yang berlangsung di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta pada tanggal 23 Mei 2016. Hadir dalam kegiatan tersebut Prof. Neo Boon Siong dari Nanyang Technological University Singapore, Arief Harris Chief Financial Officer Bank BTPN dan Rizkan Chandra Direktur Utama PT. Semen Indonesia. Hadir dalam kegiatan tersebut seluruh Komisaris Utama (Ketua Dewan Pengawas BPDSI), Direktur Utama BPDSI, Pemimpin Divisi dan anggota Pokja Transformasi BPD.

Post a Comment

Powered by Blogger.