RIAU, PEKANBARU - Marwan Yohanes, Anggota Komisi B DPRD Riau, menilai, penerapan kantong plastik berbayar tidak berjalan efektif, pasalnya sesuai keadaan dilapangan masih banyak masarakat yang tetap banyak menggunakannya, dan tidak keberatan dengan penambahan biaya kantong plastik Rp 200 tersebut.
Marwan Yohanes, Anggota Komisi B DPRD Riau |
Menurut, Marwan, yang harus dipikirkan saat ini adalah bukan masalah plastik berbayar atau tidak. Melainkan bagaimana mencari pengganti kantong plastik yang sudah lama digunakan masyarakat, dengan kantong yang lebih ramah lingkungan.
Selain ramah lingkungan, kata Marwan, jika banyak masyarakat yang menggunakan keranjang anyaman untuk berbelanja. Maka akan menumbuhkan sektor kerajinan anyaman sehingga juga akan menguntungkan masyarakat dan bukan malah menguntungkan pengusaha besar seperti kebijakan kantong plastik berbayar.
"Mari kita lihat pada zaman dulu, ibu kita kalau pergi ke pasar mengunakan keranjang anyaman. Namun sekarang semenjak sudah banyak kantong plastik, keranjang tersebut sudah semakin ditinggalkan. Untuk penggunaan keranjang tersebut perlu digalakkan kembali," jelasnya.
Dikatakannya, terhitung sejak dikeluarkannya surat edaran Kementerian LHK pada 21 Februari 2016 lalu, penerapan kantong plastik bayar tersebut masi belum berjalan dengan lancar, karena masyarakat ditak keberatan dengan harga dan aturan untuk kantong plastik tersebut.
"Saat ini menurut saya kebijakan plastik berbayar tersebut tidak efektif, karena masyarakat dari pada menggendong belanjaan lebih baik membayar Rp 200. Kalau memang plastik tersebut berbahaya ya dihilangkan saja, yang perlu digalakkan yakni penggantinya," tutupnya.(ria/leg03)
Post a Comment