PEKANBARU, MARPOYAN DAMAI - Jumat (25/03/2016), ratusan Tenaga Harian Lepas (THL) PT Multi Inti Guna (MIG) lakukan aksi mogok kerja. Pasalnya para THL merasa pihak perusahaan tak kunjung membayar gaji sejak dua bulan yang lalu.
Akibat aksi mogok, ini sejumlah sampah di ruas jalan menumpuk. Seperti pantauan awak media di seberang Jalan Soebrantas, tepatnya depan Rumah Sakit (RS) Awal Bros Panam sampah semakin bertumpuk. Beberapa warga beberapa kali kedapatan membuang sampah dalam kantong plastik.
Namun tidak tampak seorang pun petugas kebersihan di sekitar. Sehinga sampah yang menumpuk bertambah banyak, bahkan mulai menimbulkan bau busuk. Seorang warga, Ari kepada bertuahpos menyatakan kekecewaannya.
Baginya tidak semestinya sampah menumpuk terlihat untuk sekelas Pekanbaru yang merupakan Ibu Kota Provinsi Riau. “Sebagai warga kita menyayangkan ini. Apalagi Pekanbaru beberapa kali mendapatkan Piala Adipura, sebaiknya sampah sudah tidak ada lagi,” katanya, Jumat (25/03/2016).
Mengenai adanya aksi mogok dari para THL petugas kebersihan, Ari berharap agar perusahaan segera menepati janjinya. “Gaji atau upah itukan sudah menjadi hak pekerja. Apalagi banyak juga THL yang memiliki istri anak, kan kasihan kalau tidak dibayarkan gajinya,” harapnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, THL petugas kebersihan yang berada di bawah naungan PT MIG melakukan aksi mogok kerja karena belum mendapatkan gaji selama dua bulan lebih. Pantauan kru bertuahpos.com, para THL melakukan mogok kerja di work shop PT MIG jalan SM Amin ujung.
"Kami disuruh pulang sama PT MIG, kemudian kami melakukan rapat, bagaimana titik terangnya. Biasanya gaji tanggal 7 maret, kemudian dijanjikan tanggal 17 Maret kemudian dijanjikan lagi tanggal 24 maret tapi tidak juga dibayar," kata salah seorang supir angkut sampah yang tidak disebutkan namanya.
Alasan PT MIG belum membayar gaji ke THL hanya karena pembayaran BPJS belum selesai semua. Maka dari itu THL sampai sekarang belum menerima gaji. Sampai sekarang 300 orang belum mendapatkan gaji.
"Tapi sampai sekarang kartu BPJS tidak kami terima, bahkan gaji kami yang biasa perbulan Rp 86 ribu/hari dipotong Rp 2000, aturannya Rp 88 ribu/hari. Nah yang dipotong ini kami tidak tahu kemana," sambungnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi kepada pihak PT MIG belum mendapatkan respon terkait demo pada hari ini.(dow/rik)
source : www.beritariau.co.id
Post a Comment