BERITA RIAU, KEP MERANTI - Komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) tak hanya merambah di kota-kota metropolitan. Bahkan komunitas yang alami penyimpangan seksual itu mulai menjangkiti daerah yang masih menjunjung tinggi budaya dan agama, seperti Kabupaten Kepulauan Meranti.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Meranti
Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Kasi Perlindungan Anak, Okta Nurfajri saat ditemui di ruang kerjanya, mengungkapkan saat ini pihaknya sedang memberikan pembinaan dan konseling terhadap dua siswi yang terpengaruh seks menyimpang tersebut.

Ia mengungkapkan, kasus seks menyimpang terhadap pelajar ini ditangani oleh P2TP2A atas laporan orangtua mereka.

"Kasus ini terjadi sejak pertengahan 2015 lalu. Orangtua mereka melaporkan ke kami jika anak mereka mengalami perubahan yang signifikan, seperti melawan orangtua. Saat ditangani oleh psikolog kami, ternyata dua siswi tersebut terjebak oleh perilaku seks menyimpang," ujarnya.

Okta mengatakan, perilaku seks menyimpang saat ini seperti sudah menjadi gaya hidup. Tak hanya lewat internet, propaganda LGBT juga tampak dari program hiburan stasiun televisi.

Banyak program bergenre komedi dan musik menyertakan penampakan lelaki bertingkah feminim yang akrab disebut melambai dan begitu juga sebaliknya.(dow/rit)

Komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) tak hanya merambah di kota-kota metropolitan. Bahkan komunitas yang alami penyimpangan seksual itu mulai menjangkiti daerah yang masih menjunjung tinggi budaya dan agama, seperti Kabupaten Kepulauan Meranti. Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Kasi Perlindungan Anak, Okta Nurfajri saat ditemui di ruang kerjanya, mengungkapkan saat ini pihaknya sedang memberikan pembinaan dan konseling terhadap dua siswi yang terpengaruh seks menyimpang tersebut.

Post a Comment

Powered by Blogger.