BERITA RIAU, PEKANBARU - Sebagai upaya terobosan mengoptimalkan pelayanan permodalan dalam rangka pemberdayaan UMKM di Provinsi Riau, kedua Badan Usaha Milik Daerah, yakni PT. Bank Riau Kepri dan PT. Permodalan Ekonomi Rakyat Provinsi Riau, saling bersinergi melalui penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Ruang Rapat Lt 8 Gedung Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri, Selasa(16/2). Penandatangan Nota Kesepahaman ini dalam rangka meneruskan kerjasama yang telah terjalin harmonis sebelumnya antara kedua belah pihak.
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Utama Bank Riau Kepri DR Irvandi Gustari dan Direktur PT. Permodalan Ekonomi Rakyat DR Fahrial. Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Operasional Bank Riau Kepri Denny M Akbar, Komisaris PT. PER Khaidir Akmalis, Pemimpin Divisi Operasional Bank Riau Kepri Heppy Wardono, Pemimpin Cabang Utama Bank Riau Kepri Yuharman, Pemimpin Bagian Produk dan Jasa Totok Rianto, Pemimpin Divisi KAK PT. Permodalan Ekonomi Rakyat Pied Sari Gumilang serta beberapa staff PT. PER.
Kesepahaman ini bertujuan untuk dalam rangka memberikan kemudahan dalam layanan pembayaran dan jasa perbankan lainnya dari Bank Riau Kepri kepada PT. PER. Bank Riau Kepri akan memberikan kemudahan jasa perbankan meliputi Pembukaan rekening untuk karyawan, unit bisnis (jaringan) dan nasabah pinjaman, tempat untuk penyetoran uang angsuran dari pinjaman nasabah, transaksi operasional harian, serta jasa dan layanan perbankan lainnya.
Diketahui bahwa Bank Riau Kepri saat ini fokus pada pertumbuhan bisnis dan perubahan budaya kerja produktif. Perubahan dan pembenahan dilakukan Bank Riau Kepri tercermin dalam 5 Pilar Bank Riau Kepri yang salah satunya adalah Penyaluran Kredit terutama di sektor UMKM.
Sebagaimana dengan latar belakang terbentuknya, PT. Permodalan Ekonomi Rakyat sendiri juga merupakan salah satu BUMD yang fokus pada penyaluran kredit untuk modal UMKM. Oleh sebab itu, berlandaskan tujuan dan fokus yang sama, manajemen Bank Riau Kepri dan PT. PER Provinsi Riau saling bersinergi guna semakin memperkuat apa yang menjadi fokus keduanya.
Mengawali sambutan, Direktur PT PER, DR Fahrial, berharap agar sinergi yang tercipta antara Bank Riau Kepri dengan PT PER, kedepannya dapat lebih maju lagi dalam membantu masyarakat di bidang permodalan.
Fahrial mengungkapkan, sebagai perusahaan yang serumpun atau bersaudara, sudah sepantasnya sinergi yang dilakukan kedua belah pihak ditujukan untuk menunjang keuangan di daerah. Keberadaan Bank Riau Kepri, menurut Fahrial, sangat membantu PT PER, terutama dalam hal pelayanan jasa perbankan. Keberadaan jaringan kantor Bank Riau Kepri yang menurut Fahrial mudah untuk dijangkau oleh jaringan kantornya, juga sangat mempermudah PT PER dalam melakukan transaksi, baik transaksi angsuran kredit, transfer dan juga dalam hal pembayaran gaji karyawan PT PER.
Direktur Utama Bank Riau Kepri, DR Irvandi Gustari, saat menyampaikan sambutannya mengungkapkan harapannya agar kerjasama yang tercipta tidak hanya sekedar layanan dan jasa perbankan saja. Irvandi mengharapkan kedepannya untuk kedua belah pihak saling bersinergi dalam bidang chanelling atau executing sehingga tercipta sinergi bisnis yang lebih solid lagi.
Dari sisi teknologi, Irvandi juga berkeinginan agar BUMD yang ada di Provinsi Riau terstruktur, dengan di buat suatu pola kerjasama sehingga timbul sinergi dan kecanggihan teknologi yang setara antar masing-masing BUMD di Provinsi Riau.
Untuk kompetensi pegawai PT PER sendiri, Irvandi berkeinginan untuk mengundang pegawai PT PER sebagai peserta ke dalam seminar-seminar yang diselenggarakan oleh Bank Riau Kepri. Tidak hanya seminar, terhadap pelatihan-pelatihan internal yang diselenggarakan oleh Bank Riau Kepri sendiripun seperti pelatihan manajemen risiko dan servis, Irvandi berkeinginan agar pegawai PT PER diikutsertkan, sehingga tercipta kesetaraan kompetensi dan peningkatan mutu SDM bagi pegawai BUMD di Provinsi Riau.
Nota kesepahaman antara Bank Riau Kepri dengan PT PER berlangsung selama 5 (lima) tahun terhitung sejak ditandatanganinya nota kesepahaman tersebut. Nota kesepahaman yang baru saja ditandatangani tersebut merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman sebelumnya yang telah jatuh tempo, dimana kerjasama yang tercipta antara kedua belah pihak sebelumnya berlangsung baik.(brk02)
Post a Comment