BERITA RIAU, SIAK - Bupati Siak, Syamsuar, mendadak datang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kawasan Buantan Rabu (24/02). Dia ditemani Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan, Irving Kahar serta Kadis Pasar Kebersihan dan Pertamanan (PKP).

Di lahan seluas 4 hektar itu Syamsuar melongok satu persatu aktifitas di sana.

Mulai dari pemilahan sampah-sampah organik dan an organik hingga penimbangan sampah yang baru masuk ke komplek yang dijejali 10 ton sampah per hari itu.

Sampah-sampah yang berasal dari kawasan Sabak Auh, Bunga Raya, Sungai Apit dan sekitarnya serta Kota Siak Sri Indrapura.  


 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Siak
Kedatangan Syamsuar ke TPA tadi adalah bagian dari keinginan dan misi Pemkab Siak untuk menjadikan “Negeri Istana’ menjadi Kabupaten Hijau.

Termasuk oleh misi Siak yang menjadi destinasi wisata di Provinsi Riau. “Siak jadi destinasi wisata, kalau ndak bersih kan ndak elok,” katanya.

Tak hanya sekadar bersih, Syamsuar ingin volume sampah yang masuk ke TPA makin hari makin berkurang. Caranya, pemkab akan lebih gencar sosialisasi kepada masyarakat dan komplek perumahan pemerintah untuk memilah sampah lebih dahulu, sebelum ditaruh di penumpukan sementara.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Siak
Sebab sebahagian sampah itu bisa jadi duit. Misalnya plastik, kardus dan botol plastik. Bank sampah yang sudah sejak tiga tahun lalu beroperasi di dekat Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Siak di kawasan jalan Panglima Undan komplek perkantoran Sungai Betung. “Sampai sekarang nasabahnya sudah mencapai 200 orang,” terang Kadis Pasar, Wan Ibrahim.

Terus, sampah-sampah yang ada di TPA juga didaur ulang. Ada yang jadi biji plastik, ada pula yang dibikin hiasan.

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Siak
Yang layak jadi biogas, didaur jadi biogas. Makanya Syamsuar bilang sangat memungkin ada tempat pembuatan biogas di TPA Parit Baru maupun TPA di Perawang yang kedatangan sekitar 16 ton sampah tiap hari. “Saya ingin TPA yang ada ditata. Biar kelihatan bersih. TPA juga bisa jadi tempat wisata kalau penataannya bagus,” ujar Syamsuar.

Biar misi tadi tercapai, Syamsuar sangat berharap peran aktif masyarakat. Sebab tanpa itu semua, misi pemerintah tak akan tercapai. “Saya berharap masyarakat semakin cinta dengan daerah ini, cinta lingkungan, biar misi daerah ini tercapai; menjadi kabupaten hijau dan destinasi wisata yang selalu dirindukan orang. Kebersamaan sangat penting untuk mencapai tujuan mulia ini,” Syamsuar berharap.

Sampai sekarang kata Wan, ada 5 dump truck, 3 arm roll truck dan 4 pick up yang saban hari mengantar sampah ke TPA tadi. 

 http://www.riaucitizen.com/search/label/Berita%20Siak
Sebelumnya, Kepala Kelompok Kerja (Pokja) Pemugaran BPCB Sumbar, Nedik Tri Nurcahyo, mengatakan kalau Siak sangat layak menjadi Kota Pusaka dan destinasi wisata yang mumpuni. Sebab Siak punya sederet peninggalan sejarah yang lengkap. Mulai dari istana, tangsi belanda, makam bersejarah dan sederet peninggalan lain. “Tata kotanya juga indah,” katanya.

Siak juga dikelilingi hutan alam yang masih sangat bagus. Ada kawasan Cagar Biosfer, kawasan Danau Zamrud, kawasan Semenanjung Kampar dan Taman Hutan Rakyat. Soal kawasan hutan ini lah makanya baru-baru ini Syamsuar mengajak sejumlah pegiat lingkungan diskusi, gimana caranya supaya hutan yang ada bisa lestari dan bermanfaat untuk kehidupan masyarakat.(sia02)

Bupati Siak, Syamsuar, mendadak datang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kawasan Buantan Rabu (24/02). Dia ditemani Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan, Irving Kahar serta Kadis Pasar Kebersihan dan Pertamanan (PKP). Di lahan seluas 4 hektar itu Syamsuar melongok satu persatu aktifitas di sana. Mulai dari pemilahan sampah-sampah organik dan an organik hingga penimbangan sampah yang baru masuk ke komplek yang dijejali 10 ton sampah per hari itu. Sampah-sampah yang berasal dari kawasan Sabak Auh, Bunga Raya, Sungai Apit dan sekitarnya serta Kota Siak Sri Indrapura.

Post a Comment

Powered by Blogger.